SOLO, solotrust.com – Bakal Calon Wali Kota Surakarta, Achmad Purnomo menyatakan tak akan menyurutkan langkahnya dalam kontestasi Pilwalkot 2020 sejauh ditugaskan partai yang mengusungnya, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ia tak mempersoalkan santernya nama Gibran Rakabuming Raka dalam bursa bakal calon yang diusung PDIP ini, bahkan terakhir mencuat wacana Gibran diduetkan dengan cucu Sang Proklamator Bung Karno, Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara.
Saat ini Purnomo yang telah diajukan duet bersama Teguh Prakosa oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo untuk mendapat rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP dalam hal ini berada di tangan Megawati Soekarnoputri, hanya bisa menunggu dan menanti restu dari Sang Ketua Umum. Di lain pihak, Kamis (24/10/2019) Gibran sowan langsung kepada Megawati untuk juga peroleh restu melaju lewat DPP.
“Saya kader partai PDIP Kota Surakarta, saya dicalonkan dari akar rumput (anak ranting) semua bulat mencalonkan saya sebagai calon wali kota Pemilukada, itu saja yang saya ikuti, saya pokoknya apapun keputusan partai akan saya lakukan dengan sebaik-baiknya. Melihat langkah Gibran, itu hak dari Gibran semua anggota partai menemui ketua umum, Megawati silakan,” kata Purnomo kepada jurnalis, Rabu (30/10/2019).
Terkait kapan rekomendasi diumumkan, Purnomo menyebut kemungkinan DPP mengumumkan menjelang tahapan masa pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“DPP akan diumumkan biasanya menjelang pendaftaran KPU itu akan diumumkan surat rekomendasi baru keluar,” bebernya
Sedangkan terkait hasilnya, apapun rekomendasi yang diputuskan DPP, pria yang sejak 2012 menjadi kader PDIP itu mengaku akan menghormati dan legowo. Bahkan, hal itu tak akan mengurangi kecintaan terhadap partai berlambang banteng moncong putih ini.
“Saya tidak akan beralih ke lain partai, saya masih ingin membesarkan PDIP karena kita memang sudah niat saya dari awal,” tegasnya.
Disinggung terkait komunikasi dengan Gibran, Purnomo mengaku terakhir komunikasi kurang lebih satu tahun yang lalu saat bertemu di berbagai kegiatan, hanya saja akhir-akhir ini tidak pernah ada pertemuan keduanya. Purnomo tak ingin takabur meski lebih senior dan berpengalaman menjadi wakil wali kota.
“Sulit saya mengatakan, terserah masyarakat saja menilai saya bagaimana selama mendampingi pak Rudy, saya yakin masyarakat sudah tahu saya, hampir 7,5 tahun menjabat wakil wali kota. Siapa yang diberi kesempatan siapa yang akan menjabat wali kota 2020 silakan, saya terima apapun hasilnya, ya yang terang pokoknya saya kader partai taat keputusan partai saya akan melaksanakan dengan rasa penuh tanggung jawab, apapun hasilnya saya kembalikan kepada DPC, ini lho keputusan DPP,” jabarnya.
Wakil Wali Kota yang mendampingi FX. Hadi Rudyatmo hampir 7,5 tahun itu pun berharap, DPP dalam memberikan rekomendasi dilakukan dengan penuh pertimbangan dan berdasarkan survey yang detail karena ke depan akan menjadi penentu arah kebijakan untuk kemajuan Kota Solo.
“Kalau boleh saya menyarankan DPP untuk rekomendasi disurvei betul dengan penuh pertimbangan, sehingga nanti siapapun yang diputuskan direkomendasi harus diamankan sebaik-baiknya nya tegak lurus dengan partai, yang betul-betul penuh pengabdian untuk Solo, jadi wali kota harus melayani bukan dilayani untuk Kota Solo,” pungkas pria yang pernah menjadi Kader PAN dalam Pilkada 2005 bersaing dengan ayah Gibran, Jokowi kala itu. (adr)
(wd)