Hard News

Gendheng, Tawuran Siswa Dirancang Lewat Whatsapp dan Facebook

Hukum dan Kriminal

5 November 2019 18:42 WIB

Ilustrasi.


SUKABUMI- Polisi mulai mendalami peristiwa tawuran yang menewaskan Erfansyah (17 tahun), pelajar Kelas X SMKN 1 Cibadak yang terjadi pada Minggu (3/11/2019) dini hari. Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi pun menyebut bahwa ada suatu doktrin turun-temurun dari kakak kelas kepada adik kelas, bahwa SMK tertentu memiliki musuh bebuyutan.



"Kita lihat tersangka sekarang ada dari kelas 1 dan kelas 2 SMK. Kalau dulu banyak kelas 3 SMK karena banyak yang kita proses, hingga ada yang DO dan enggak bisa ikut UN," kata Nasriadi, Senin (4/11/2019) di Mapolsek Cibadak.

Diberitakan sebelumnya, tawuran sadis pecah di depan Pasar Cicurug Kabupaten Sukabumi, Minggu (3/11) dini hari. Polisi mendapatkan bukti bahwa dua kelompok pelajar ini sudah merancang tawuran dengan intimidasi dan provokasi melalui media sosial  Facebook dan WhatsApp.

Empat orang pelajar yang masih tercatat sebagai siswa SMK Teknika Cisaat berinisial RK (16 tahun), IB (17 tahun), AR (16 tahun) dan NA (16 tahun) diamankan polisi. Sementara dua siswa SMKN 1 Cibadak lainnya, Rizki M Fadillah dan Galih Permana mendapat luka-luka.

Nasriadi melanjutkan, pihak kepolisian sudah melakukan upaya pencegahan dengan melakukan patroli setiap hari. Ia menyebut, modus pelajar bertemu dini hari untuk melakukan tawuran adalah tren baru.

"Ini tren baru, karena tidak ada celah bagi pelajar sebelumnya untuk tawuran di siang hari. Modusnya sekarang ini dengan melakukan provokasi dan intimidasi melalui Facebook atau WhatsApp, bertemu di suatu tempat untuk tawuran," jelasnya.

Nasriadi mengaku akan mengerahkan jajarannya untuk berkoordinasi dengan pihak sekolah dengan mengusulkan agenda pertemuan antara osis dari kedua sekolah yang siswanya sempat terlibat tawuran tersebut.

"Jadikan kebanggaan itu untuk berprestasi, banyak kreasi, kan lebih membanggakan daripada kejadian seperti ini," tandas Nasriadi. #teras.id

(wd)