KLATEN, solotrust.com- Dinas Kesehatan (dinkes) Klaten mencatat penderita HIV di Klaten mengalami peningkatan. Hal ini berdasarkan catatan pada Agustus 2017 jumlah temuan kasus HIV-AIDS di Klaten mencapai 585 kasus, dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 57 orang.
Ketua Komisi Penanggulangan Aids Daerah Klaten Kuswanjana mengatakan, penyebaran virus HIV-AIDS seperti fenomena gunung es, dimana jika satu tempat ditemukan 1 orang positif HIV maka dimungkinkan ada 100 orang penderita di sekitar. Upaya pencegahan dan penanggulangan terus dilakukan Dinas Kesehatan bersama KPAD, salah satunya dengan mengadakan penyuluhan terhadap orang dengan HIV-AIDS (ODHA ).
“Mereka didorong minum rutin minum obat, pemberian modal usaha bagi penderita positif usia produktif kerjasama dengan Dinas Sosial, kendala yang dihadapi adalah sosialisasi yang belum banyak memberikan pemahaman terhadap masyarakat, sehingga masih ada diskriminasi bagi penderita. Ironisnya KPAN telah dibubarkan dan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) nasibnya masih menunggu instruksi pusat,” katanya di sela sosialisasi HIV-AIDS di pendopo Pemkab Klaten, Rabu (6/12/2017).
Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan, dengan meningkatnya temuan kasus HIV ini pemerintah berupaya akan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat, Dinkes dan KPA didorong untuk menggiatkan sosialisasi kepada masyarakat sehingga masyarakat paham bahwa penyakit HIV AIDS dapat disembuhkan.
“Kita masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat, jika memang ada instruksi dibubarkan, sehingga penanganan HIV AIDS tentu akan dikebalikan ke SKPD terkait, biar SKPD yang lain juga ikut terlibat di dalamnya, kita akan menggandeng seluruh stageholder yang ada termasuk LSM yang berkiprah dalam penanggulagan HIV AIDS,” ujarnya. (jaka)
(wd)