Pend & Budaya

Dosen UNS Ubah Limbah Singkong Jadi Nata De Cassava

Pend & Budaya

14 November 2019 14:01 WIB

Pelatihan pengolahan limbah singkong oleh tim dosen Pascasarjana dan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta di Kecamatan Jatipuro, Karanganyar.

SOLO, solotrust.com–Bentuk pengabdian kepada masyarakat, tim dosen Pascasarjana dan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) memberikan pelatihan pengolahan limbah singkong kepada warga Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar selama enam bulan dari April hingga awal November 2019.

Bersama perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar Feriana Dwi Kurniawati, Tim Peneliti/Pengabdian Masyarakat Pascasarjana dan FP UNS yang terdiri dari Vita Ratri Cahyani sebagai ketua tim, Rofandi Hartanto, dan Pardono melakukan pendampingan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Makmur di Desa Jatimulyo dan KWT Tani Waras V di Desa Jatisobo, Kecamatan Jatipuro.



“Ini sebagai bentuk realisasi berbagi implementasi teknologi tepat guna dalam pemanfaatan potensi limbah singkong di desa mereka,” ujar Vita Ratri Cahyani kepada solotrust.com, Kamis (14/11/2019).

Menurut Ratri Cahyani, Kecamatan Jatipuro memiliki potensi sebagai penghasil utama singkong di Kabupaten Karanganyar, namun belum dapat memanfaatkaan limbah singkong yang ada ke arah nilai guna. Kulit singkong yang telah menjadi limbah tersebut memiliki kandungan protein dan karbohidrat yang sangat berguna dalam fermentasi pembuatan nata de cassava.

“Sesungguhnya aneka bentuk limbah singkong yang dihasilkan masih mengandung nilai berharga untuk dimanfaatkan, antara lain dapat diolah menjadi produk pangan nata de cassava dan menjadi biostarter kompos. Ilmu ini yang kami bagikan lewat pendampingan,” ujarnya.

Dijelaskan Vita Ratri Cahyani, limbah kulit singkong ada dua lapis, yakni kulit bagian dalam yang tebal berwarna putih, dan kulit luar berwarna cokelat, lebih tipis dan mudah mengelupas. Kulit singkong berwarna putih mengandung cukup karbohidrat dan protein, berfungsi sebagai sumber energi dan sumber nutrisi bagi Acetobacter xylinum dalam proses fermentasi pembuatan nata de cassava.

“Tidak hanya mendampingi dalam pengolahan limbah singkong, kami mengajak anggota KWT untuk menghitung keuntungan dari hasil produksi yang dilakukan tiap bulannya dari pengolahan limbah singkong tersebut,” pungkasnya. (adr)

(redaksi)