Pend & Budaya

Di Solo, Perkumpulan Ahli Magnetik Gelar Konferensi Internasional Perdana

Pend & Budaya

21 November 2019 12:03 WIB

ICMIA 2019, di Hotel Alana Solo, Rabu (20/11/2019)

SOLO, solotrust.com - Perkumpulan ahli magnetik Indonesia yang diberi nama Indonesian Magnetics Society (IMS) menggelar International Conference on Magnetism and Its Applications (ICMIA). Kegiatan ini merupakan penyelenggaraan kali pertama.

IMS bekerjasama dengan Program Studi Fisika FMIPA Universitas Sebelas Maret menyelenggarakan kegiatan selama dua hari, Rabu dan Kamis (20-21/11/2019) di Hotel Alana Solo.



Presiden IMS, Darminto menuturkan sedikit sejarah berdirinya IMS, di mana pada 2000 silam, para ahli magnetik BATAN bersama Universitas Indonesia (UI) mengadakan sebuah acara seminar pertama tentang magnet di Puspiptek Serpong yang sekaligus menjadi momentum diprakarsai "Indonesian Magnetic Club".

"Sejak itu hingga 2015 telah diadakan sembilan seminar tentang magnet. Pada 13 November 2018, di salah satu hotel di Pantai Sanur, Bali, diadakan kongres pertama dan IMS didirikan, lengkap dengan pemilihan tim manajemen," ujar Darminto yang juga Sekretaris Eksekutif Majelis Wali Amanah ITS Surabaya.

Kemudian, kata dia, sebagai kegiatan pascakongres IMS pertama, serta upaya untuk memulai persiapan dan merumuskan peta jalan penelitian magnetik di Indonesia, diadakan sebuah lokakarya pada 7 Agustus 2019 di Universitas Pertahanan Bogor.

"Hasil pemetaan tersebut diharapkan arah penelitian masa depan dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan industri, kompetensi, dan sumber daya alam pendukung di negara ini. Dalam perintisannya, IMS didukung oleh Perhimpunan Magnetika Masyarakat Asia, Asia Union of Magnetics Societies (AUMS)," paparnya.

Darminto menambahkan, keberadaan IMS selain untuk dapat mengoordinasikan dan mensinergikan penelitian magnetik di Indonesia, juga untuk membangun jaringan dengan masyarakat dunia sehingga organisasi IMS menjadi bagian dari komunitas dunia.

ICMIA 2019 dihadiri enam pembicara utama, yakni Te-Ho Wu dari National Yunlin University of Science and Technology Taiwan yang juga presiden terpilih AUMS 2020-2022, Takehito Nakano dari Ibaraki University Japan, Ariando dari National University Singapore, Isao Watanabe dari RIKEN Nishina Center Japan, Suko Trisnanto dari Yokohama National University Japan, dan A Agung Nugroho dari Institut Teknologi Bandung.

Selain itu, ada 59 pembicara dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian, seperti UIN Syarif Hidayatullah, ITB, UI, Puspitek LIPI, UGM, ITS, BATAN, Universitas Pelita Harapan, UNSUD, UNS, UAD, UNSRI, UNJ, UNPAD, UNDIP, UM, dan UNM menyampaikan hasil-hasil penelitan di bidang magnetik. Sementara peserta dari dalam dan luar negeri

Sekretaris IMS yang juga Chairman ICMIA 2019, menyampaikan Kota Solo menjadi kota pertama penyelenggaraan ICMIA karena merupakan tempat berdirinya sekretariat IMS,. Rencananya kegiatan ini bakal diselenggarakan setiap dua tahun sekali.

"ICMIA ini akan dilaksanakan setiap dua tahun sekali," ujar Budi yang juga Ketua Program Studi S2 Fisika Universitas Sebelas Maret.

Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Sebelas Maret, Ahmad Yunus juga menyampaikan apresiasi kepada IMS atas kepercayaannya kepada UNS, khususnya Program Studi Fisika FMIPA Universitas Sebelas Maret sebagai tempat sekretariat Indonesian Magnetics Society (IMS). (adr)

(redaksi)