Pend & Budaya

Saba Nusa Bawakan Babad Nusantara

Budaya

21 Desember 2019 01:03 WIB

Sinewayang Babad Nusantara Adiparwa Wilwatika

SOLO, solotrust.com - Layar berwarna kuning ketika sebuah wayang tokoh Kertanegara, Raja Singhasari tengah berdiam diri untuk melakukan ritual tantra. Suara merapal mantera menggema di seluruh ruangan menandakan saat itu para pengikut Kertanegara khusyuk mengikuti upacara keagamaan.

Tak berselang lama, tiba-tiba terdengar teriakan dari salah satu prajurit, “penyusup”. Seketika itu juga terjadilah kekacauan dan keributan di Kerajaan Singhasari



Raja Kertanegara pun murka sebab ritual tantranya diganggu para penyusup, tak lain adalah Jayakatwang, Raja Gelang Gelang. Di saat tengah murka dan mencari-cari keberadaan Jayakatwang, tiba-tiba tubuh Kertanegara tertancap anak panah yang dilepaskan dari kejauhan. Kertanegara roboh dan muncullah Jayakatwang yang tertawa penuh kemenangan karena berhasil membunuh lawannya.

Itulah gambaran sinewayang Babad Nusantara ‘Adiparwa Wilwatika', dipentaskan komunitas Sinema Wayang Babad Nusantara (SABA NUSA), Selasa (17/12/2019) di Teater Tertutup Murtidjono Kompleks Wisma Seni Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta.

Pementasan ini diselenggarakan Yayasan Sang Pamarta yang mendapatkan fasilitas pengembangan seni budaya dari Direktorat Kesenian Kemendikbud. SABA NUSA merupakan sebuah komunitas yang mencintai seni tradisi, terutama wayang.

“Nantinya kami akan bergerak untuk mengangkat babad-babad yang ada di Nusantara dan bukan hanya di seputaran Jawa saja,“ ujar salah satu anggota komunitas SABA NUSA, Wahyu Dunnung Raharjo yang juga menggarap naskah Adiparwa Wilwatika.

Pementasan sinewayang lebih banyak menyasar kaum milenial agar kembali dan tetap mencintai kesenian tradisi sebagai kekayaan budaya Indonesia. Pertunjukan malam itu berhasil menarik minat kaum milenial, meski sebelumnya hujan deras mengguyur hampir sebagian besar daerah di Kota Solo.

Pertunjukan sinewayang Babad Nusantara Adiparwa Wilwatika turut dimeriahkan beberapa kesenian, di antaranya konser akustik dari musisi muda Gading Suryadmaja dan penampilan penari cilik berbakat, Nuksmarani Sri Cempo Sari. Cempo membawakan tari remo dari Jawa Timur. (dd)

(redaksi)