Pend & Budaya

Bikin Aplikasi Sampah, Mahasiswa UNS Sabet Medali dari Jepang

Pend & Budaya

26 Desember 2019 17:05 WIB

Tim mahasiswa UNS pembuat aplikasi Tuker Sampah. (Dok. Istimewa)

SOLO, solotrust.com – Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) berhasil merancang aplikasi guna mengatasi problematika sampah di Indonesia. Aplikasi itu diberi nama Tuker Sampah.

Ketua tim, Intan Wahyu Ningsih menuturkan, latar belakang ide perancangan aplikasi ini adalah karena ia dan anggota timnya menilai persampahan di Indonesia belum dikelola dengan baik. Melalui aplikasi Tuker Sampah diharapkan masyarakat lebih sadar terhadap lingkungan



“Aplikasi ini memberikan banyak informasi mekanisme mengubah sampah menjadi sesuatu yang bernilai, sehingga sampah tidak berakhir menjadi residu,” ujar Intan, Kamis (26/12/2019)

Ia menjelaskan, aplikasi Tuker Sampah bisa dimanfaatkan tempat-tempat pengumpulan sampah. Teknisnya, sampah dikumpulkan, kemudian dikonversi dalam bentuk poin berdasarkan akumulasi poin dapat diTukerkan ke dalam beberapa manfaat. Empat jenis sampah yang dapat diakumulasikan ke dalam bentuk poin meliputi plastik, metal, kertas, dan kaca.

“Mereka datang membawa sampah dan menjadi user (pengguna-red) aplikasi tersebut. Lalu, ada salah satu tempat buat penukaran sampah, jumlah sampahnya dihitung ada berapa poin. Poin tersebut masuk ke akun user. Stelah itu, bisa diTukerkan dengan jasa pelayanan kesehatan, uang tunai, bibit pohon, dan donasi,” jelas mahasiswi Program Studi (Prodi) Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Atas inovasi itu, Intan dan keempat kawannya, Muhammad Tema Rizan Mumtaza asal Prodi Informatika FMIPA, Nur Hijrah Assalam Al-Ihsan asal Prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Sada Nada Hidayatus Sangadah asal Prodi Fisika FMIPA dan Mochammad Nibraasuddin asal Prodi Informatika FMIPA diganjar penghargaan medali perunggu dalam ajang Advanced Innovation Jam (AI-JAM) Japan 2019 di Accenture Innovation Hub Tokyo pada Minggu 8 Desember 2019 lalu.

“Ke depan kami masih akan menyempurnakan aplikasi ini. Harapannya, aplikasi Tuker Sampah bisa mendapatkan suntikan dana dari investor,” pungkas Intan. (adr)

(redaksi)