SRAGEN, solotrust.com – Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman menegaskan bahwa tidak akan ada pembubaran pengajian asalkan sesuai dengan aturan. Hal itu ditegaskan Kapolres saat menjadi pembicara dalam seminar “Merajut Ukhuwah Islamiyah“ yang digelar oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sragen di Pendopo Sumonegaran Rumah Dinas Bupati Sragen, Selasa (12/12/2017).
Pernyataan Kapolres tersebut mengemuka setelah muncul beberapa hal saat berlangsungnya dialog tanya jawab, seperti keprihatinan bersama terhadap aksi pembubaran pengajian yang juga sempat terjadi di Kabupaten Sragen beberapa waktu yang lalu.
Secara khusus, Kapolres sebagai pengampu keamanan dan ketertiban masyarakat menegaskan, bahwa pihaknya menjamin tidak akan ada aksi pembubaran pengajian bila panitia taat aturan, seperti menghadirkan penceramah yang tidak menyerang pihak lain yang dianggap tidak sepaham.
Dikatakan Kapolres, rekam jejak seorang penceramah bisa menjadi penentu untuk dihadirkan oleh panitia. Semua tetap dalam rangka menjaga ukhuwah itu sendiri. Menurutnya, jika isi ceramah menyasar kepada kebencian, mencaci, dan merendahkan, itu akan menimbulkan dampak buruk.
“Kepentingan yang lebih besar menjadi goal bagi kita bersama, yaitu kepentingan tentang kerukunan antarumat. Semangat kebersamaan menjadi modal utama bagi kita. Di saat kebersamaan itu terkikis itu menjadi benih, dan bila dipaksakan akan memunculkan konflik. Kalau ada dakwah yang kontennya menyerang itulah yang dilarang, karena itu akan memunculkan ujaran kebencian,” tandas Kapolres, menjawab pertanyaan peserta.
Di sisi lain, Kapolres yang pernah bertugas di Kepulauan Riau dan pernah melakukan muhibah antarpolisi dengan Malaysia ini menyebut, pemberian sertifikasi kepada para pendakwah yang diakui oleh ulama-ulama terkemuka bisa ditiru.
“Polisi di Malaysia itu mengamankan pengajian tidak secara terbuka. Namun justru mengamankan di hulunya. Nah, pemberian sertifikat untuk pendakwah itu saya pikir bisa menjadi role model bila diaplikasikan di sini,” ujar Kapolres kelahiran Semarang ini.
Pengurus MUI Jawa Tengah Ahmad Rofiq yang merupakan pembicara utama dalam seminar ini menyebut, salah satu problem umat Islam yang saat ini muncul adalah ketidakadilan dan kemiskinan. Ketidakadilan yang tampak nyata saat ini menurutnya terjadi di Palestina yang saat ini sedang diprotes oleh umat Islam di seluruh dunia.
Sementara itu Sekretaris MUI Sragen Muhammad Fadlan menyebut, seminar ini hanya salah satu sarana untuk meningkatkan persaudaraan antarelemen masyarakat, terutama kaum muslim.
Meski begitu, agenda ini menghadirkan tak hanya dari elemen-elemen umat Islam, namun juga dari kalangan aparatur negara seperti para camat, para Kapolsek, serta para Danramil dari seluruh Kabupaten Sragen. (saf)
(way)