YOGYAKARTA, solotrust.com - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Sardjito Yogyakarta merawat seorang pasien suspect difteri. Pasien diketahui datang ke rumah sakit dengan membawa gejala yang memenuhi kriteria untuk dinyatakan sebagai suspect.
Seorang pasien berinisial S asal Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dinyatakan sebagai suspect difteri. Pasien yang masih berstatus pelajar berusia 16 tahun itu masuk ruang isolasi perawatan khusus sejak minggu kemarin.
Dokter spesialis penyakit infeksi Rumah Sakit Sardjito Ida Safitri mengatakan, saat pertama datang ke rumah sakit pasien tersebut membawa gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk dinyatakan sebagai suspect, diantaranya ada keluhan pada tenggorokan, serta pada tenggorokan pasien terdapat selaput putih.
“Kami merawat seorang anak 16 tahun. Memang gejala-gejalanya itu memenuhi kriteria, untuk dinyatakan sebagai suspect. Ada keluhan dari menelan, ketika diperiksa di tenggorokannya kita menemukan ada selaput membran gitu, jadi memang patut untuk disangkakan sebagai suspect.” Tutur Dokter Ida Saffitri.
Sementara itu dokter spesialis patologi konsultan infeksi Andaru Dahesih Dewi menambahkan, Rumah Sakit Sardjito telah mengambil sampel yang diambil dari tenggorokan dan pangkal lubang hidung pasien.
Guna memastikan penyakit pasien, pihak Rumah Sakit Sardjito telah mengirimkan sampel-sampel tersebut ke dua laboratorium yang ditunjuk Kementrian Kesehatan, yaitu Puslitbankkes Jakarta serta di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.
“jadi kita lakuka di rumah sakit ini mauoun sesuai dengan regulasi, kita koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengirimkan bahan yang sama ke lab rujukan. Lab rujukan untuk difteri di Indonesia ada dua, yaitu di yaitu Puslitbankkes Jakarta dan BBLK Surabaya. Saat ini masih terus diproses.” Jelas Dokter Andaru.
Kini sembari menunggu hasil dari uji laboratorium, pasien suspect difteri kini dalam perawatan dan pengawasan di ruang isolasi khusus.
Meski masih berstatus suspect, pihak Rumas Sakit Sardjito tetap menjalankan prosedur rumah sakit dengan mengisolasi pasien sejak minggu kemarin. Hal ini mengingat penyakit difteri menyebar melalui udara dan percikkan air liur. (adam)
(wd)