Hard News

Wali Kota Solo Ger-Gerran Bareng Masyarakat di Malam Tahun Baru

Jateng & DIY

2 Januari 2020 14:05 WIB

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo saat memukul gong tanda pergantian tahun 2019 ke 2020 di panggung hiburan utama halaman Balai Kota Solo, Rabu (01/01/2020)

SOLO, solotrust.com – Meski dirayakan tanpa adanya pesta kembang api seperti di daerah lain, namun tak mengurangi kemeriahan malam pergantian tahun di halaman Balai Kota Solo, Rabu (01/01/2019). Hadirnya grup musik humor Pecas Ndahe mampu memecahkan suasana.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Wawali Solo Achmad Purnomo beserta Forkopimda berjoget dan bernyanyi bersama ribuan masyarakat dengan alunan musik diiringi Pecas Ndahe. Salah satunya lagu berjudul Kartonyono Medot Janji, sembari membunyikan alat permainan tradisional othok-othok yang memang sengaja dibagikan pemerintah Kota (Pemkot) Solo kepada warga sebagai pengganti kembang api yang telah ditiadakan kurun beberapa tahun terakhir.



Hal tersebut tertuang dalam surat edaran resmi dari wali kota tentang Pelaksanaan Perayaan Tahun Baru. Kendati demikian, tidak menyurutkan antusiasme masyarakat untuk hadir membanjiri kawasan koridor Jenderal Sudirman (Jensud) dan Balai Kota Solo. Dengan menggelar plastik atau duduk seadanya pengunjung menikmati hiburan demi hiburan yang disajikan hingga pada puncaknya.

Selain othok-othok, penanda pergantian tahun juga dilakukan dengan pemukulan empat buah gong oleh Wali Kota FX Hadi Rudyato, Wawali Achmad Purnomo, Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai dan Dandim O735/Surakarta Letkol Inf Wiyata Sempana Aji.

“Kami bagikan seribuan othok-othok yang tersebar di lima panggung Solo Car Free Night. Dengan othok-othok dan gong ini kita usung kearifan lakal Solo sebagai Kota Budaya. Itu kan salah satu permainan tradisional, terbuat dari sisa-sisa bambu yang dirakit dan bisa berbunyi, harus terus dilestarikan. Kita manfaatkan sebagai ganti petasan,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Solo, Hasta Gunawan.

Sebelum memasuki detik-detik tahun baru, 30 menit sebelumnya, enam tokoh lintas agama memanjatkan doa sesuai keyakinan masing-masing, meliputi Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel tiba di Balai Kota Solo sesaat usai perayaan malam pergantian tahun. Kapolda bersepeda bersama jajarannya melakukan patroli suasana CFN di Solo menyusuri jalanan Slamet Riyadi, tampak pula Danrem O74/Warastratama Brigjen Inf Rafael Granada Baay dan Wakapolda Jateng Brigjen Pol Ahmad Luthfi. Sesampai di balai kota, Kapolda disambut wali kota untuk duduk ngopi bareng di sebuah gerai stan kopi food truck. Mereka pun larut dalam perbincangan hangat.

“Saya bersama Pak Danrem bersama para anggota Polwan menggunakan sepeda melakukan pengamanan malam tahun baru di wilayah car free night Kota Solo. Ini bentuk pelayanan kepada masyarakat. Kami semaksimal mungkin melakukan upaya pencegahan terhadap gangguan Kamtibmas,” bebernya.

Salah seorang warga Jaten, Karanganyar, Sudarini (59) mengaku cukup terhibur dengan menikmati suasana malam tahun baru di Balai Kota Solo, meski sempat kecewa karena tidak ada pesta kembang api.

“Tadi tanya-tanya orang, ternyata tidak ada kembang api di sini, tapi ya sudah nggak apa-apa. Ini juga seru ada hiburan dari Pecas Ndahe, tadi pada joget-joget bersama,” katanya didampingi suaminya.

Acara Solo Car Free Night dimulai pukul 21.00 WIB hingga 01.00 WIB. Terdapat lima panggung hiburan, meliputi depan Diamond, depan Loji Gandrung, Ngarsopuro, bundaran Gladag, dan panggung utama berada di Balai Kota Solo. Masing-masing panggung menampilkan hiburan dengan konsep berbeda. Perayaan diisi dengan atraksi seni dan tari tradisional, pagelaran musik jazz, karawitan, keroncong, perkusi, wayang serta musik religi. (adr)

(redaksi)