Viral

Panas, Iran Sesumbar Serang Gedung Putih Hingga Eksekusi Trump

Viral

7 Januari 2020 23:03 WIB

Puluhan ribu pelayat menghadiri pemakaman Qassem Soleimani di Kerman (Mirror/AFP via Getty Images)

Solotrust.com - Hubungan Iran dan Amerika Serikat (AS) kian memanas pascaterbunuhnya Komandan Pasukan Quds Iran, Qassem Soleimani oleh pesawat nirawak negara adikuasa itu. Para petinggi Negeri Para Mullah bersumpah untuk membalaskan dendam kematian sang jenderal.

Merangkum berbagai sumber, di Kubah Suci Masjid Jamkaran dikibarkan sebuah bendera merah bertuliskan 'Mereka yang ingin membalas darah Hussein.' Adapun Hussein adalah putra Ali bin Abi Thalib atau cucu Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam yang dibunuh saat tragedi Karbala. Pengibaran bendera merah ini menjadi simbol betapa marahnya Iran ketika jenderalnya di bunuh negara lain.



Sementara Pentagon mengancam akan menyerang 52 situs di Iran dan Teheran jika negara itu berani menyerang aset-aset milik AS. Tak ciut nyali, Iran pun merilis sayembara menggiurkan kepada masyarakat dunia dengan menghadiahi Rp1,1 triliun bagi siapa saja yang berhasil membunuh Presiden AS Donald Trump. 

“Iran memiliki 80 juta penduduk. Berdasarkan populasi Iran, kami ingin mengumpulkan 80 juta dolar Amerika untuk hadiah bagi mereka yang bisa membawa kepala Presiden Trump,” bunyi pengumuman itu, dilansir en24, Selasa (07/01/2020).

Iran juga sesumbar akan menyerang Gedung Putih sebagaimana dilaporkan Daily Mirror.

“Kami bisa menyerang Gedung Putih sendiri. Kami bisa menyerang mereka di tanah Amerika. Kami punya kekuatan, In syaa Allah kami akan menyerang pada waktu yang tepat,” demikian pernyataan anggota parlemen Iran Abolfazl Aboutorabi pada Minggu (05/01/2020).

Inggris pun menyatakan kesiapannya membantu AS apabila terjadi konflik terbuka. Negeri Tiga Singa merupakan salah satu negara sekutu AS yang akan bergabung apabila Iran menggempur Paman Sam. (dd)

(redaksi)