Pend & Budaya

Kukuhkan Profesor Termuda, Rektor UNS: Ini Pertanda Keberhasilan Regenerasi

Pend & Budaya

17 Januari 2020 12:57 WIB

Rektor UNS Prof. Jamal Wiwoho dan Ketua Senat UNS Prof Adi Sulistyono saat mengukuhkan dua profesor milenial UNS, di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS, Solo pada Kamis (16/1/2020)


SOLO, solotrust.com – Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Prof. Jamal Wiwoho mengukuhkan dua Guru Besar baru di Gedung Auditorium GPH Haryo Mataram, UNS, Solo, Kamis (16/1/2020). Salah satunya, yakni Prof. Dr. Pujiyono, S.H.,M.H juga menjadi profesor termuda UNS.



Prof. Pujiyono merupakan Guru Besar ke-7 Fakultas Hukum dan ke-212 UNS, sedangkan Prof. Dr. Eng. Budi Purnama merupakan Guru Besar ke-16 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan ke-211 UNS.

Dengan penambahan 2 orang Guru Besar hari ini, jumlah Guru Besar UNS bertambah menjadi 212 orang, dengan rincian, Guru Besar Aktif 125 orang; Guru Besar Emeritus : 56 orang;  dan yang telah wafat 36 orang.

“Pada pengukuhan kali ini menempatkan Prof.  Pujiyono sebagai Guru Besar termuda usia di UNS, yakni berusia 40 tahun 2 bulan.  Ini suatu pertanda yang baik bagi masa depan UNS, karena regenerasi guru besar di UNS sudah mulai menampakan hasilnya. Perlu diketahui bahwa rata-rata usia para Guru Besar UNS saat ini 55 tahun,” kata Prof. Jamal dalam sambutannya.

Menurutnya, menjadi profesor memang bukan perkara mudah, karena tuntutan persyaratan yang berat, antara lain, telah bergelar doktor, memiliki publikasi riset yang terindeks pada jurnal bereputasi.

“Kepada kedua beliau yang baru saja dikukuhkan, saya menggarisbawahi bahwa eksistensi profesor tidak hanya pada nama, tetapi lebih dari itu. Kepakaran keilmuanya harus dibuktikan dan didorong lalu dimanifestasikan pada karya yang membawa kemaslahatan umat,” ucapnya

Prof. Jamal berharap kepada kedua Guru Besar yang baru saja dikukuhkan untuk senantiasa menjaga dan mengembangkan keilmuan dan nilai-nilai akademiknya. Tak hanya itu, para Guru Besar juga diharapkan dapat memberikan sumbangsihnya untuk pengembangan UNS khususnya serta kemajuan bangsa dan negara Indonesia pada umumnya.

“Karya guru besar tidak boleh hanya berhenti di publikasi. Karena publikasi hanya bagian kecil dari kontribusi seorang guru besar. Karya nyata berupa sumbangsih pada negaralah yang paling dibutuhkan dan ditunggu kehadiranya.Hadirin para tamu undangan yang berbahagia,” ujar Prof Jamal.

Prof. Jamal menambahkan, pada 21 Januari 2020 mendatang UNS rencananya akan kembali mengukuhkan 3 orang Guru Besar lagi yakni : Prof. Dra. Diah Kristina, M.A.,PhD. Dari Fakultas Ilmu Budaya; Prof. Dr. Eddy Heraldy,M.Si. dari Fakultas MIPA, dan Prof.Dr. Mulyanto,M.Pd. dari FKIP.

“Perlu kami tambahkan bahwa Kamis sore kemarin saya menerima informasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bahwa UNS akan menambah satu orang guru besar lagi yakni Prof.Dr. Eng Agus Purwanto, S.T.,M.T. dari Fakultas Teknik,” pungkasnya. (adr)

(wd)