SOLO, solotrust.com - Yayasan Perguruan Tinggi Islam Batik (YAPERTIB) Surakarta menandatangani kerjasama dengan Universiti Teknikal Malaysia untuk mengembangkan bisnis batik berbasis Internet of Things (IoT). Salah satu peran IoT adalah adanya dompet digital serta perangkat-perangkat terkomputerisasi.
Ketua International Office Universitas Islam Batik (Uniba) Surakarta, Supawi Pawenang menuturkan, eksistensi teknologi sejatinya sangat berperan dalam kehidupan manusia.
"Adanya teknologi ini akan mempermudah urusan manusia. Saat ini, teknologi semakin berkembang cepat. Era ini dikenal dengan adanya Internet of Things (IoT) yang semakin memudahkan kehidupan manusia," ujarnya, Kamis (23/01/2020).
Yayasan Perguruan Tinggi Islam Batik (YAPERTIB) Surakarta sendiri sudah mulai mengembangkan program bisnis dan kewirausahaan yang berbasis IoT. Langkah ini ditempuh lewat kerjasama dengan Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM).
"Kerjasama tersebut dirangkum dalam bentuk Memorandum of Agreement antara YAPERTIB Surakarta dengan UTeM. Penandatanganan MoA dilaksanakan pada 17 Januari 2020 di Gedung Canselori UTeM," imbuh Supawi.
Sementara itu, MoA kedua belah pihak ditandatangani Ketua Dewan Pembina YAPERTIB Surakarta sekaligus kandidat PhD UTeM Solichul Hadi, didampingi Ketua International Office UNIBA Surakarta Supawi Pawenang. Penandatanganan dari pihak UTeM diwakili Vice Chancellor UTeM.Datuk Wira Dr. Raha Binti Abdul Rahim.
"Isi perjanjian tersebut mencakup bidang penelitian dan akademik lainnya. Salah satu tujuan kerjasama ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat menunjang kesuksesan pengusaha batik. Selain itu, model bisnis berbasis IoT juga akan dikembangkan melalui kerjasama ini," ungkap Supawi.
Di sisi lain, dengan adanya kerjasama ini akan memberikan manfaat bagi UNIBA Surakarta, selaku universitas yang berada di bawah naungan YAPERTIB Surakarta.
"Salah satu manfaat tersebut adalah memperkuat karakteristik UNIBA Surakarta di bidang entrepreneurship dan perbatikan. Manfaat tersebut akan didapatkan dengan melakukan joint research antarkedua lembaga tersebut. Tema utama penelitian tersebut adalah IoT bisnis perbatikan, Teknik Industri Perbatikan, dan High Tech Entrepreneurship," beber Supawi. (awa)
(redaksi)