SOLO, solotrust.com - Elpiji 3 kilogram bersubsidi menjadi sulit didapatkan bahkan harganya melambung tinggi. Hal tersebut diakibatkan pengetatan distribusi elpiji tiga kilogram oleh Pertamina kepada para pangkalan. Sehingga, komoditas elpiji turut mendorong laju inflasi kota Solo.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo, R Bagus Rahmat Susanto mengatakan, dari pantauan pada bulan November, sumbangan elpiji tiga kilogram terhadap laju inflasi kota Solo sebesar 0,027 persen. Sebab di tingkat pengecer harganya jauh lebih tinggi dari HET yang sudah ditetapkan yaitu Rp 15,500 per tabung.
“Karena langkanya komoditas elpiji itu, harga ditingkat pengecer menjadi tidak terkendali. sehingga wajar jika berdampak kepada laju inflasi,” ujarnya.
Sementara itu, Sales Executive Elpiji Solo Raya Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV, Adeka Sangtraga Hitapriya menegaskan, Pertamina hanya bertanggung jawab melakukan pengawasan distribusi sampai dengan pangkalan saja.
"Pengetatan distribusi elpiji tiga kilogram ke para pangkalan bertujuan agar lebih tepat sasaran," kata Adeka. (Arum-A)
(redaksi)