Serba serbi

Finalis Puteri Indonesia 2020 Jadi Duta Kosmetik Aman

Kesehatan

04 Maret 2020 18:05 WIB

Finalis Puteri Indonesia mendapatkan pembekalan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan sebagai Duta Kosmetik Aman (Sumber: Instagram-@officialputeriindonesia)

JAKARTA, solotrust.com - Badan POM mengedepankan pemberdayaan masyarakat untuk menekan peredaran kosmetik ilegal. Salah satunya melalui kolaborasi dengan Yayasan Puteri Indonesia (YPI) dengan membekali 39 orang calon Puteri Indonesia 2020 sebagai Duta Kosmetik Aman, Rabu (04/03/2020) di Kantor Badan POM. Pembekalan ini merupakan salah satu bentuk implementasi MoU Badan POM dengan YPI yang telah ditandatangani pada 2019.

“Saat ini upaya pengawasan atau penindakan saja tidak akan cukup untuk memberantas kosmetik ilegal,” ujar Kepala Badan POM RI, Penny K Lukito dalam siaran persnya.



Pihaknya mengatakan rantai demand masyarakat harus diputus dengan pemberdayaan melalui edukasi sistematis dan masif dengan mengajak semua pihak, termasuk para finalis Puteri Indonesia. Selain itu, kepala Badan POM juga mengajak finalis Puteri Indonesia 2020 untuk ikut serta menangkal dan memberantas berita hoaks yang kerap beredar di media sosial.

“Isu hoaks mengenai kesehatan banyak beredar viral melalui media sosial. Anda sebagai finalis Puteri Indonesia yang tentu aktif di media sosial merupakan influencer yang efektif dalam mengedukasi masyarakat dengan menyebarkan berita benar dari sumber terpercaya,” jelas Penny K Lukito. 

Senada dengan Kepala Badan POM, Dewan Penasihat Puteri Indonesia, Puteri K Wardhani sepakat pentingnya kolaborasi antara Badan POM dengan YPI.

“Para finalis Puteri Indonesia yang sudah terseleksi ketat dari sisi brain, beauty, dan behaviour, secara otomatis merupakan influencer bagi kaum milenial. Dengan tersebarnya Puteri Indonesia dan Badan POM di seluruh Indonesia diharapkan akan dapat membuat gaung edukasi mengenai kosmetik aman semakin efektif,” ungkapnya.

Kerja sama antara Badan POM dan YPI untuk mengadakan Pembekalan Puteri Indonesia telah dua kali dilaksanakan sejak 2019. Pada pembekalan tahun ini, para finalis Puteri Indonesia mendapatkan paparan materi dengan narasumber Kepala Badan POM serta site visit ke laboratorium pengujian dan pusat pelayanan publik Badan POM. Selain itu, para finalis Puteri Indonesia mengikuti workshop pembuatan konten edukasi di media sosial sehingga dapat lebih efektif dalam membuat konten-konten viral terkait edukasi obat dan makanan aman kepada masyarakat.



(redaksi)