KULONPROGO, solotrust.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menetapkan status waspada demam berdarah. Hal ini disebabkan adanya kenaikan jumlah pasien demam berdarah sebanyak empat kali lipat.
Peningkatan demam berdarah di Kulonprogo disampaikan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kulonprogo, Baning Rahayujati.
Menurut Baning, pada 2020 ini sudah tercatat ada 71 kasus DBD di Kabupaten Kulonprog. Angka ini naik empat kasus yang muncul di bulan Maret ini setelah sebelumnya terjadi 67 kasus sepanjang Januari-Februari 2020.
“Ini tadi laporan yang masuk ke kami jadi 71 orang yang masuk dalam DBD.” Jelasnya, Kamis (12/3/2020).
Meski begitu, Dinkes Kabupaten Kulonprogo belum menyatakan penambahan titik fogging, karena belum terbukti ada penularan setempat. Selama ini Dinkes Kulonprogo sudah melakukan fogging di Prembulan, Galur, Terbah, Wates, Brosot, Galur, Sidorejo, Lendah, serta di Glagah, Temon.
“Tidak ada penambahan lokasi untuk untuk fogging, artinya penularan setempat tidak bisa dibuktikan.” Tambahnya.
Guna memutus penyebaran demam berdarah, masyarakat diminta untuk rutin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), terlebih hasil penilaian angka bebas jentik menyebutkan belum ada wilayah di Kulonprogo yang memenuhi syarat bebas jentik. (adam)
(wd)