Serba serbi

Positif Covid-19 Melonjak, Gubernur Jateng Minta Bupati/Walikota Perketat Protokol Kesehatan Bagi Pendatang

Kesehatan

26 Maret 2020 20:01 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Dok. Vivi/Humas Jateng).

Solotrust.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta bupati dan wali kota lebih tegas dan ketat dalam menerapkan protokol kesehatan kepada para perantau yang kembali ke Jateng. Hal ini dikatakan Ganjar setelah mencermati gelombang pergerakan para perantau yang mempercepat kepulangannya ke daerah asal.

Sebagaimana dilansir dari laman Humas Jateng (25/3/2020), Ganjar mengatakan telah ada 80 bus yang membawa 1.776 penumpang dari Jakarta ke Jepara.



Selain itu, peningkatan penumpang juga terjadi dari Jabodetabek yang turun di terminal-terminal di Jateng, misalnya pada 22 Maret di terminal Bulupitu Purwokerto ada 2.323 penumpang turun. Juga di Terminal Giri Adipura Wonogiri ada 2.625 penumpang. Situasi yang sama juga terjadi di terminal Cepu, Pemalang, kebumen, Wonosobo, Cilacap, dan lainnya.

 “Data setiap perantau yang pulang, cek kesehatannya dan pantau terus. Protokol yang sama juga harus diterapkan di level desa, bahkan RT dan RW,” kata Ganjar di rumah dinasnya (25/3). 

Ganjar juga meminta warga untuk mengindahkan imbauan pemerintah agar menunda bepergian. Ini mengingat terjadi lonjakan pasien terkonfirmasi Covid-19 di Jawa Tengah hingga dua kali lipat.

Pada Selasa (24/3/2020), jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 19 orang, dimana 15 orang dirawat dan 4 meninggal. Pada Rabu (25/3/2020) pukul 16.00, jumlah pasien terinfeksi virus corona menjadi 38 orang, dengan rincian 34 dirawat dan 4 meninggal. 

Tambahan 19 pasien baru terdapat di RSUD dr Moewardi Surakarta (1), RSUP Dr Kariadi Semarang (2), RS Wongso Negoro Semarang (4), RSUD R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga (3), RSUD Cilacap (1), RSUD Banyumas (3), RSUD Kardinah Tegal (1), RSUD dr Soediran MS Wonogiri (1), RSU Sudjono Magelang (2), dan RSUD Setjonegoro Wonosobo (1).

Adapun jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 2.858 dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 257 orang.

Ganjar mengatakan, penambahan pasien yang sangat signifikan ini harus menjadi perhatian serius. Masyarakat harus semakin waspada dan mengikuti himbauan pemerintah untuk berdiam di rumah. 

“Jangan menyepelekan, jangan merasa kuat dan sehat lalu berbuat semau sendiri tanpa mengindahkan imbauan pemerintah. Boleh jadi Anda kuat, Anda sehat, atau imun Anda bagus, sehingga meskipun tertular Anda tidak merasakan gejala sakit. Tapi ketahuilah, Anda tetap bisa menularkan virus ini pada orang tua, isteri, suami, dan anak-anakmu,” kata Ganjar. (Lin)

(wd)