Serba serbi

Imbas Covid-19, PON XX Papua Ditunda Oktober 2021

Olahraga

23 April 2020 14:31 WIB

Menpora Zainuddin Amali saat memberikan keterangan usai mengikuti Rapat membahas pelaksanaan PON ke-20 Papua, Kamis (23/04/2020). (Foto: Humas/Rahmat)

JAKARTA, solotrust.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali menyampaikan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memutuskan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua yang tadinya direncanakan Oktober 2020 ditunda menjadi Oktober 2021.

”Beberapa pertimbangan yang mendasari penundaan itu adalah pertama, penyelesaian pekerjaan fisik venue (tempat acara-red) yang masih berlangsung sampai dengan sebelum Covid-19, akhirnya harus tertunda,” ujar Menpora menyampaikan hasil rapat tentang kelanjutan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) yang rencananya dilakukan pada Oktober 2020 di Papua, Kamis (23/04/2020).



Lebih lanjut, Zainuddin Amali menjelaskan dengan kondisi tersebut belum semua venue yang direncanakan akan digunakan untuk seluruh pertandingan cabang olahraga pada PON ke-20 tidak bisa diteruskan pelaksanaannya.

”Pertama karena bahan-bahan sekarang ini sudah kurang tersedia, kemudian pendistribusian bahan-bahan untuk pembangunan itu yang didatangkan dari luar Papua juga mengalami hambatan,” imbuhnya, dilansir dari laman resmi Seketariat Kabinet RI, setkab.go.id.

Sebagaimana diketahui, Menpora menjelaskan saat ini Provinsi Papua memberlakukan penutupan. Selain itu, tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di sana sebagian juga didatangkan dari luar Papua.

”Selanjutnya juga hal-hal yang menjadi pertimbangan kami tentang pengadaan peralatan dengan situasi Covid-19 ini yang bukan hanya saja di Indonesia, tetapi melanda dunia. Tentu pengadaan peralatannya kami mengalami kesulitan,” ungkap Zainuddin Amali.

Menurutnya, negara-negara produsen yang tadinya diharapkan bisa diminta mensuplai peralatan olahraga pada PON ke-20 ternyata juga mengalami kondisi sama. Mereka mengalami kendala dalam proses produksi.

”Belum lagi kalau kita bicara tentang distribusi dan pengirimannya dan berbagai hal yang juga menyangkut itu. Di samping itu, usulan dari cabang-cabang olahraga dan diskusi kami dengan KONI Pusat, ada surat dari gubernur Papua, kemudian rekomendasi dari hasil rapat kerja dengan Komisi X DPR RI. Saya minta ditunda, maka juga itu menjadi pertimbangan yang kami laporkan kepada Bapak Presiden,” kata Menpora.

Selanjutnya, pihaknya juga menjelaskan dari sisi kesehatan kontingen dengan kondisi dan situasi Covid-19, seluruh pelatihan yang terpusat di daerah-daerah atau pelatda terhenti. Sekarang ini peserta melakukan latihan secara mandiri untuk menjaga kebugaran saja.

”Prestasi yang maksimal tidak bisa kita harapkan, padahal kita tahu persis bahwa tujuan dari PON itu adalah puncak prestasi olahraga tingkat nasional. Nah ini tidak akan tercapai, apalagi kalau kita bicara tentang cabang-cabang olahraga tim. Kerja sama tim tidak bisa dilatih hanya dalam waktu satu sampai dua hari. Nah, demikian juga dengan yang lain-lain,” jelas Zainuddin Amali.

Dengan berbagai pertimbangan ini, menurut Menpora, presiden mengambil keputusan untuk menunda pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional XX dan Peparnas XVI 2021. Waktu satu tahun penundaan adalah ideal, baik untuk persiapan infrastruktur, venue dan tempat penginapan, maupun untuk persiapan kontingen serta pengadaan alatnya.

”Oleh sebabnya kami merencanakan Oktober dan itu sudah menjadi keputusan," pungkas dia.

(redaksi)