Serba serbi

Diare Saat Puasa Atasi dengan Pola Makan BRAT dan Cukup Cairan

Kesehatan

2 Mei 2020 02:04 WIB

Ilustrasi. (lifeworkswellnesscenter.com)


JAKARTA, solotrust.com- Diare salah satu gangguan pencernaan yang dialami saat minggu pertama puasa Ramadan. Diare saat puasa memang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Sebenarnya, diare bisa muncul setelah berbuka puasa, pada malam hari, atau saat sahur. Namun, pada beberapa kondisi tertentu, diare bisa muncul saat Anda tengah menjalani puasa.



Hal tersebut dapat terjadi karena penerapan pola makan yang tidak tepat saat sahur maupun berbuka puasa. Misalnya terlalu banyak makan pedas, makanan berbumbu tajam, makana berlemak dan berminyak, minuman berkafein, atau intoleransi laktosa. Selain itu, berkurangnya kemampuan usus untuk bekerja mencerna makanan karena Anda sedang berpuasa, juga bisa menjadi penyebab Anda diare saat puasa.

Apabila diare saat puasa yang dialami tergolong ringan, tidak memengaruhi aktivitas puasa, dan tidak terlalu menyebabkan kelelahan atau dehidrasi, maka orang yang berpuasa dianjurkan tidak membatalkan puasa. Ini artinya, Anda harus menyelesaikan puasa hingga waktu berbuka tiba.

Namun, jika diare saat puasa yang Anda alami terbilang berat. Bahkan, Anda sampai merasa sangat kelelahan karena tubuh Anda kehilangan cairan, maka Anda harus menyegerakan berbuka puasa. Sebab jika tidak, kondisi tersebut dapat berakibat fatal.  

Jika Anda mengalami diare saat puasa dan berisiko mengalami dehidrasi, berikut beberapa cara mengatasinya yang bisa dilakukan.

 

Cara mengatasi diare saat menjalani ibadah puasa

1. Perbanyak konsumsi cairan

Diare bisa menyebabkan Anda kekurangan cairan dalam tubuh. Terlebih saat berpuasa, Anda tidak akan mendapatkan asupan cairan tubuh selama beberapa jam. Kondisi ini dapat memperburuk kondisi tubuh Anda sehingga mengakibatkan dehidrasi. Anda pun jadi tidak maksimal melakukan berbagai aktivitas selama berpuasa karena tubuh merasa lelah karena kekurangan energi.

Jika Anda harus berbuka puasa akibat mengalami diare, segera perbanyak konsumsi cairan, seperti air putih. Anda juga bisa mengonsumsi oralit apabila memiliki risiko dehidrasi. Oralit terdiri dari campuran air dengan gula dan garam. Cairan ini berfungsi untuk menggantikan karbohidrat, elektrolit atau ion, dan mineral penting lainnya yang hilang dalam tubuh.

Selain air putih dan cairan oralit, Anda dapat memenuhi konsumsi cairan tubuh melalui jus buah-buahan (tanpa gula) atau sup sayur. Sebaiknya, hindari minum minuman yang berkafein atau minuman manis yang dapat memperparah kondisi diare.

 

2. Konsumsi yogurt

Meski mengonsumsi produk olahan susu tidak dianjurkan saat sedang diare, Anda masih bisa mengonsumsi yogurt saat waktu berbuka tiba sebagai salah satu cara mengatasi diare saat puasa.

Yogurt mengandung bakteri probiotik yang berfungsi melawan bakteri jahat pada sistem pencernaan dan membantu perjalanan makanan di saluran cerna. Mengonsumsi yogurt dapat membantu mengembalikan bakteri probiotik dalam sistem pencernaan yang ikut terbuang.

 

3. Lakukan pola makan BRAT

BRAT adalah singkatan dari banana (pisang), rice (nasi), apple sauce (saus apel, yakni apel yang dihaluskan tetapi bukan dijus), dan toast (roti panggang). Pola makan BRAT adalah konsumsi jenis makanan yang memiliki serat yang padat namun mudah dihaluskan sehingga baik bagi organ pencernaan.

Sumber kalori utama dalam pola makan BRAT berasal dari roti dan nasi yang merupakan karbohidrat sederhana, tetapi mudah dicerna dan dapat membantu menghasilkan energi. Sedangkan, buah apel dan pisang bermanfaat untuk mengatasi diare. Buah pisang dipilih karena dapat mengembalikan mineral tubuh, terutama kalium, yang hilang.

Diare saat puasa memang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Jadi, pastikan Anda juga banyak beristirahat untuk membantu memulihkan fisik sehingga Anda bisa kembali melakukan ibadah puasa. Jika diare saat puasa bertambah parah disertai dengan gejala, seperti feses berdarah dan muncul rasa sakit saat buang air besar, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter. #teras.id

(wd)