SOLO, solotrust.com- Malam terang benderang di langit Rumah Banjarsari pada Rabu (13/5/2020) mengiringi para seniman melaksanakan pentas Ngamen Onlen: Ngrabuk Nyawa. Tata panggung yang terlihat indah dengan karya artistik Loro Blonyo yang terbuat dari rotan serta bambu berderet menjadi latar pertunjukan Ngamen Onlen: Ngrabuk Nyawa pada malam itu.
Lampu temaram pada awal pementasan menjadi pertanda pertunjukan segera dimulai. Suara efek gitar dari Sigit Pratama disusul dengan suara seruling sakuhachi dari Daeng Misbach memecah keheningan malam, serta membuka pertunjukan yang pada malam itu dibawakan oleh Gondrong Gunarto and Friends.
Pentas yang disiarkan secara langsung di Youtube Rumah Banjarsari dan juga siaran tunda di Kresna TV tersebut menampilkan tiga komposisi garapan dari karya Gondrong Gunarto yakni Salju, Lebur dan Dukkha. Selain itu dalam pentas Ngamen Onlen tersebut juga ditampilkan tarian dari Sekar Galuh Sari dengan koreografer Danang Pamungkas.
“Saya melibatkan 8-9 musisi dan ada penari yang terlibat. Pada dasarnya 100 persen mereka sangat mendukung. Karena kita sama-sama dalam keadaan yang sama dan kita sama – sama mencoba ini sebagai suatu cara atau coba menerobos kebutuhan – kebutuhan dengan cara konser yang serius dan jika ini menjadi jalan terbaik dan untuk bisa bertahan selama ini. Kenapa tidak.” urai Gondrong Gunarto.
Dalam pementasan tersebut, Gondrong menampilkan salah satu karyanya yakni Dukkha. “Dukkha kami bawakan lagi karena memang di tahun – tahun terakhir ini banyak teman – teman yang terinspirasi dari Dukkha untuk membawakan tari, terus ada juga yang buat teater, nah saya membawakan karya saya sendiri yang Dukkha ini untuk ending.Jadi ini ada kaitannya dengan suasana atau perasaan saat ini ketika kita benar – benar tidak bisa berbuat apa – apa. Jadi tiga karya ini saya pilih mungkin salah satunya saya pengen meditatif, kontemplatif gitu. Jadi tentang kesendirian, depresi dan kesendirian yang dihadapi dengan gagah.” Terang Gondrong tentang karyanya yang dibawakan pada Ngamen Onlen: Ngrabuk Nyawa.
Dalam pementasan Ngamen Onlen: Ngrabuk Nyawa ini juga dibuka donasi, yang nantinya 20 persennya akan disumbangkan untuk Lumbung Solidaritas Rumah Banjarsari dan 80 persennya untuk para pendukung tim produksi Ngamen Onlen: Ngrabuk Nyawa.
Penanggung Jawab Program dan Pimpinan Rumah Banjarsari, Zen Zulkarnaen yang ditemui Solotrust.com pada Jumat (15/5) mengatakan, bahwa donasi masih dibuka hingga 23 Mei 2020 mendatang.
“Donasi masih dibuka hingga tanggal 23 Mei 2020 pukul 23.59.” ujarnya.(dd)
(wd)