Ekonomi & Bisnis

Kasus Covid-19 di Pasar Tradisional Tembus 529 Orang, 29 Meninggal

Ekonomi & Bisnis

13 Juni 2020 10:46 WIB

Ilustrasi pasar tradisional (Pixabay)

Solotrust.com - Fenomena temuan kasus positif Covid-19 di pasar tradisional patut mendapat perhatian serius berbagai pihak, khususnya pemerintah. Ini penting mengingat pasar adalah tempat berinteraksi antara penjual dan pembeli.

Demikian diungkapkan Ketua Bidang Keanggotaan DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Dimas Hermadiyansyah. Tercatat saat ini ada 13.450 pasar tradisional tersebar di seluruh penjuru Tanah Air. Berdasarkan data IKAPPI, dari jumlah itu ada sebanyak 12,3 juta pedagang, belum termasuk para pemasok barang, pedagang kaki lima (PKL), kuli panggul serta jejaring rantai di pasar tradisional.



"Mengingat besarnya populasi manusia yang menggunakan pasar sebagai sarana menggantungkan hidup, sudah semestinya pasar sebagai sasaran untuk diselamatkan dari penyebaran Covid-19," ujar Dimas Hermadiyansyah dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/06/2020).

IKAPPI mencatat data kasus Covid-19 di pasar seluruh wilayah Indonesia ada 529, ditambah laporan terbaru dari Sumatra Selatan ada 19 temuan baru kasus Covid-19 di Pasar Kebun Semai Sekip Palembang. Sementara jumlah yang meninggal mencapai 29 orang.

Dengan banyaknya temuan kasus positif Covid-19 di pasar, Dimas Hermadiyansyah menyatakan IKAPPI merasa khawatir apabila mata pencaharian 12 juta lebih pedagang pasar terganggu dan terancam hilang.

"Oleh karena itu, kami berharap pemerintah lebih serius untuk melakukam program penanganan Covid-19 di pasar, baik itu melalui program sosialisasi bahaya Covid-19, pelaksanaan protokol kesehatan yang baik, bantuan penyediaan masker maupun hand sanitizer untuk pedagang serta penyemprotan disinfektan secara rutin di saat pasar berhenti beroperasi," tutur dia.

IKAPPI sendiri terus berupaya melakukan langkah-langkah koordinasi dan sinergi agar ada peran serta pihak lain untuk ikut bergotong royong melawan Covid 19 di pasar. Banyak contoh pasar yang bisa dijadikan rujukan penerapan protokol kesehatan, di antaranya Pasar Bendo Trenggalek, Pasar Kota Salatiga, Pasar Raya Padang dan beberapa pasar lain di Indonesia.

"Kami berharap agar kita bisa bersama-sama menjaga agar pasar aman dan nyaman untuk dikunjungi, maka penting ada kerja sama dengan semua pihak. Tidak hanya pengelola pasar, pemerintah daerah (Pemda), IKAPPI, dan semua pihak bisa ikut membantu melawan Covid-19," kata Dimas Hermadiyansyah.

IKAPPI akan terus memantau perkembangan data kasus di pasar tradisional sembari melakukan penyadaran kepada pedagang agar memerhatikan protokol kesehatan.

"Tentunya kami tidak bisa melakukan ini sendiri, perlu bantuan pemerintah dan stakeholder lain agar tidak ada lagi kasus penyebaran Covid-19 di pasar," pungkas Dimas Hermadiyansyah.

(redaksi)