SEMARANG, solotrust.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melantik sekaligus menyerahkan 106 Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Kepala SMAN, SMKN, dan SLBN di Grhadhika Bhakti Praja, Selasa (2/1/2018). Dalam pelantikan tersebut, Ganjar memastikan tidak ada yang bermain duit.
“Saya pastikan tidak boleh ada yang main duit. Tidak boleh. Ini yang kesekian kali. Jadi kalau hari ini ada yang dilantik kemudian bayar ke Pak Gatot (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan), ngomong karo aku saiki. Kalau bayar sama Pak Arif BKD (Kepala BKD) laporke aku saiki,” tegasnya saat memberikan arahan.
Ganjar menjelaskan, untuk menjadi kepala sekolah bukan soal bayar berapa, melainkan cukup menjalani tes saja. “Bapak dan Ibu yang mendapatkan tugas tambahan sebagai kepala sekolah, cukup tes saja. Siapkan mental. Jangan lupa sarapan,” terangnya.
Sebagai kepala sekolah, sebut Ganjar, merupakan salah satu tugas tambahan seorang guru. Ganjar pun mengungkapkan fenomena unik terkait itu.
Menurutnya, meski merupakan tugas tambahan, nyatanya banyak pihak yang meminta, bahkan berebut untuk menjadi kepala sekolah. Berkaca dari situ, setelah berpindah kewenangan di provinsi, Ganjar menandaskan mereka harus berani bersikap jujur.
“Tentu yang jadi kepala sekolah, kalau nggak salah judulnya tugas tambahan. Ini lho saya bangganya pada bapak dan ibu. Ditambahi tugas kok gelem tur rebutan. Bahkan ada yang marah pada saya. Pak gub saya kok tidak dijadikan kepala sekolah. Saya ini paling senior. Tugas tambahan kok rebutan ki lho. Sehingga kita harapkan kita nanti belajar transparan, belajar akuntabel,” tuturnya.
Dari sikap jujur, menurut Ganjar, nantinya akan memunculkan kemauan untuk transparan. Ketika sudah transparan, maka akan mendorong akuntabilitas.
Diakui, ketika awal membangun kultur tersebut di provinsi, memang tidak mudah. Namun pihaknya terus berkomitmen untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih. Dia pun memastikan, seluruh kepala sekolah yang saat ini mendapat SK, tidak ada yang membayar.
(way)