Pend & Budaya

Ini Dia, Jemuran Pintar Berbasis Internet Buatan Mahasiswi UNS

Pend & Budaya

6 Januari 2018 08:21 WIB

Ghea Faradiba. (solotrust.com/Sq)

SOLO, solotrust.com - Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan curah hujan tertinggi sedunia. Nah, ketika hujan datang mendadak, seringkali kita harus terburu-buru mengangkat jemuran supaya tidak kebasahan. 
 
Bermula dari pengalaman pribadinya, mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Ghea Faradiba akhirnya berinisiatif menciptakan alat jemuran pintar. Alat tersebut diberi nama Apatis (Alat Penjemur Pakaian Otomatis). 
 
Nantinya, alat tersebut akan mengirimkan peringatan ke telepon pintar ketika hujan turun. Apatis terhubung dengan telepon pintar melalui sebuah aplikasi bernama Blynk yang memberi informasi kepada pengguna tentang cuaca terkini. Aplikasi ini juga untuk memastikan jemuran telah terangkat sebelum hujan turun. 
 
Alat APATIS beroperasi dengan bantuan modul IoT (Internet of Things), perangkat koneksi ke internet seperti modem dan router wireless. Selain itu, dilengkapi juga dengan sensor hujan dan cahaya. Jadi, ketika cuaca mendung atau hujan turun, maka pengerek jemuran akan secara otomatis memasukkan pakaian ke dalam rumah. Begitu juga sebaliknya, ketika cuaca cerah, jemuran akan keluar dengan sendirinya. 
 
Prototipe APATIS ini diperkenalkan di pameran Proyek Kreatif Mahasiswa S1 Prodi Teknik Elektro UNS di Lobby Perpustakaan Pusat UNS pada Jumat (5/1/2018). Ketika ditanya mengenai ide pembuatan alat ini, Ghea mengaku berdasarkan pengalaman pribadinya sebagai anak kos. "Saya sering pergi keluar. Pas hujan, sering keingat jemuran. Jadi kayaknya bagus kalau dibuatkan alat angkat jemuran otomatis," katanya. 
 
Dia mengaku proyek APATIS memakan waktu cukup lama dan biaya yang tidak sedikit. "Sekitar 1 jutaan lah. Sebenarnya harga komponennya murah, namun komponennya tidak banyak ditemukan di Solo, sehingga harus ke luar kota. Biaya yang mahal itu biaya transport atau ongkirnya," akunya. 
 
Kendati demikian, Ghea masih belum puas. Ia masih ingin mengembangkan kembali ciptaannya dengan menambahkan layar dan sensor. (Sq-A)

(redaksi)