Entertainment

Apakah BTS Sengaja Arahkan Dynamite Ke Pasar Amerika Serikat?

Musik & Film

20 Agustus 2020 06:04 WIB

BTS (Dok. Big Hit Entertainment)

 

Solotrust.com- BTS merilis teaser untuk video musik (MV) terbarunya "Dynamite" pada 18 Agustus 2020. Lagu dan MV itu sendiri akan rilis pada Jumat ini serentak di seluruh dunia pada pukul 1 siang waktu Korea Selatan (KST).



Ini adalah untuk pertama kalinya BTS akan merilis musiknya pada pukul 1 siang. Biasanya mereka merilisnya pada pukul 6 sore, ketika pasar musik Korea Selatan dimulai.

Perubahan ini mengindikasikan bahwa BTS mungkin saja menjadikan Amerika Serikat sebagai pasarnya kali ini. Terlebih lagi BTS merilis lagu ini dalam Bahasa Inggris.

Langkah tersebut mungkin juga ditujukan untuk mendongkrak pemutaran lagu itu di radio di AS, yang selama ini menjadi penghalang masuknya BTS ke pasar musik AS.

Siaran radio sendiri merupakan faktor penting untuk mendapatkan peringkat tinggi di chart Hot 100 Billboard. Chart itu memadukan data streaming, radio airplay, dan data penjualan semua genre di Amerika Serikat.

Sebelumnya BTS berhasil mendaratkan 3 lagunya dari album terbarunya "Map of the Soul: 7" ke tangga lagu Billboard HOT 100, yakni "ON" di posisi ke-4, ranking tertinggi yang pernah diraih BTS di HOT 100. Sementara dua lagu lain yakni "My Time" dari Jungkook dan "Filter" dari Jimin masing-masing berada di posisi ke-84 dan ke-87.

Melansir dari The Korea Times Maret lalu, seorang profesor seni dan sains di George Mason University Korea, Lee Gyu Tag mengatakan bahwa yang lebih mengesankan dari rekor baru BTS itu adalah capaian itu datang meski hampir tidak ada pemutaran lagu-lagu itu di radio di Amerika Serikat.

"Apa yang lebih mengesankan tentang rekor baru ini adalah bahwa ia datang dengan hampir tidak ada pemutaran radio di AS," kata Profesor Lee.

"Terlepas dari kenaikan drastis platform online seperti YouTube dan Spotify, radio masih memainkan peran penting dalam menentukan peringkat di tangga musik Amerika. Tetapi 'ON' milik BTS yang dirilis pada 21 Februari, belum sering diputar di radio sejauh ini," tambahnya.

Lebih lanjut, masih dari The Korea Times, penggemar BTS bahkan telah melampiaskan ketidakpuasan mereka kepada radio Amerika karena tidak memainkan lagu-lagu BTS, meskipun permintaan dilakukan terus-menerus untuk mereka.

Beberapa dari mereka bahkan mengatakan bahwa program-program tersebut sengaja menolak K-pop. Profesor Lee, yang juga seorang kritikus musik, memberi tiga kemungkinan alasan di balik ini.

"Pertama, pemirsa utama radio adalah generasi yang lebih tua yang tidak suka lagu-lagu asing. Kedua, banyak DJ saat ini adalah orang Afrika-Amerika, yang lebih menyukai R&B dan Hip-hop daripada K-pop. Ketiga, daftar putar untuk suatu program kadang-kadang dikonfirmasi sebelum siaran, yang berarti lagu sudah ditentukan sebelum mengumpulkan permintaan pendengar. Saya pikir hubungan radio dengan label rekaman Amerika mungkin mempengaruhi daftar putar," kata Profesor Lee.

Meski demikian, penggemar BTS berusaha untuk mengamankan tempat BTS di chart Amerika melalui pembelian album baik fisik maupun digital serta streaming.

Untuk kasus "ON", kendati debut di Top 5, lagu itu terjun bebas ke peringkat 68 di pekan keduanya. Itu bukan pertama kalinya BTS turun secara signifikan di minggu keduanya setelah debut di posisi atas. Misalnya "IDOL", yang harus turun ke peringkat 81 setelah debut di peringkat ke-11.

Kolaborasi BTS dengan Halsey dalam "Boy With Luv" pun harus turun 32 peringkat dari minggu debutnya. Lagu yang debut di peringkat ke-8 di minggu pertamanya itu turun ke posisi ke-40 di minggu keduanya. (Lin)



(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya