Hard News

Tak Pakai Masker, Sejumlah Warga Ampel Dihukum Menyapu Trotoar dan Menghafal Pancasila

Jateng & DIY

15 September 2020 20:31 WIB

Sejumlah warga di Ampel, Kabupaten Boyolali menerima sanksi karena tak mengenakan masker saat keluar rumah, Selasa (15/09/2020)

BOYOLALI, solotrust.com - Sejumlah warga di Ampel, Kabupaten Boyolali harus menerima sanksi sosial dan menghafal Pancasila di depan petugas kepolisian, Satpol PP, Polri serta pemerintah kecamatan setempat. Pasalnya, puluhan warga itu saat keluar rumah tak mengenakan masker.

Kasi Penindakan Satpol PP Boyolali, Tri Joko Mulyono, mengatakan warga tak mengenakan masker saat keluar rumah akan ditindak petugas gabungan dari unsur Polri, TNI, Satpol PP, dan pemerintah tingkat Kecamatan Ampel.



“Penegakan protokol kesehatn ini untuk mencegah penyebarab Covid-19 di wilayah Boyolali. Jadi, warga apabila keluar rumah harus mengenakan masker,” katanya kepada solotrust.com di Kecamatan Ampel, Selasa (15/09/2020).

Menurut Tri Joko Mulyono, penegakan protokol kesehatan atau operasi masker digelar secara serentak di 20 kecamatan di Kabupaten Boyolali selama empat hari.   

“Ya, ini digelar selama empat hari secara serentak di 20 kecamatan,” ucapnya.

Dalam operasi itu, warga yang tak mengenakan masker akan dikenai sanksi sosial berupa menyapu trotoar jalan serta membersihkan selokan air. Selain itu, pelanggar protokol kesehatan juga diminta menghafal Pancasila.

“Kegiatan ini atau penegakan protokol kesehatan ini sesuai Perbup atau Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun 2020.  Selain menegakkan disiplin protokol kesehatan, kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya memakai masker bila keluar rumah,” jelas Tri Joko Mulyono.

Selama satu jam beroperasi di depan Kacamatan Ampel, petugas gabungan menyita empat KTP dari 14 pelanggar. Menurut Tri Joko Mulyono, selama ini kesadaran masyarakat mengenakan masker saat keluar rumah masih rendah. Dengan begitu, pihaknya akan terus meningkatkan program Jogo Tonggo di setiap desa di Boyolali.

“Kalau operasi masker yang digelar selama empat hari ini tidak dapat maksimal hasilnya, maka kami akan evaluasi lagi. Kami akan tingkatkan program Jogo Tonggo-nya,” kata dia.

Terkait penegakan protokol kesehatan, Camat Ampel Dwi Sundarto akan menginstruksikan para kepala desa untuk memberikan pemahaman terhadap warganya.

“Memang sebagian warga sudah mulai sadar memakai masker, namun sebagian warga juga masih ada yang belum sadar. Nantinya kami akan meminta kepada para kades (kepala desa-red) untuk memberikan pengetahuan warga tentang pentingnya memakai masker untuk mencegah penyebaran Covid-19,” terang dia. (Jaka)

(redaksi)