SOLO, solotrust.com - Debat kandidat calon wali kota (Cawalkot) Solo dalam kontestasi pemilihan wali kota (Pilwakot) Solo 2020 dipastikan tak akan disiarkan secara langsung. Pasalnya, anggaran yang dimiliki Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo hanya cukup untuk melakukan siaran tunda.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Solo, Nurul Sutarti mengatakan, debat rencananya disiarkan di salah satu media televisi swasta, namun dengan konsep siaran tunda.
"Pertimbangannya karena untuk siaran langsung anggarannya terlalu besar. Kalau siaran tunda tidak masalah. Jadi anggarannya memang cukup cuma untuk siaran tunda. Anggaran kami fokuskan pada sosialisasi di media," ujarnya, Selasa (13/10/2020).
Di lain sisi, Nurul Sutarti mengakui banyak tawaran masuk dari media televisi nasional untuk menayangkan agenda debat secara langsung. Namun, sampai saat ini hal itu belum diputuskan.
"(Media) yang minta live (siaran langsung-red) banyak. Saya sendiri tidak tahu kenapa, tapi yang pasti kami tidak memiliki anggaran untuk itu," tegasnya.
Nurul Sutarti menambahkan, dirinya fokus terhadap penerapan protokol kesehatan yang akan diberlakukan dalam acara debat ke depan. Pasalnya, sesuai aturan berlaku hanya 50 orang saja yang bisa dilibatkan dalam kegiatan di dalam ruangan, termasuk media di dalamnya.
"Kita tidak akan menyalahi aturan tersebut," tegasnya.
Sementara itu, KPU Solo telah melakukan pelantikan dan pembekalan anggota Penggerak Partisipasi (Gerak Pasti). Sebanyak 15 anggota Gerak Pasti diberi materi oleh seluruh komisioner selama sehari di Swiss-Belhotel Gilingan, Banjarsari, Solo. (awa)
(redaksi)