Serba serbi

Karimunjawa Dibuka Terbatas, Pengunjung Wajib Rapid Test

Wisata & Kuliner

16 Oktober 2020 15:31 WIB

Objek wisata Karimunjawa di Kabupaten Jepara kembali dibuka terbatas mulai Jumat (16/10/2020) (Dok. Istimewa/jatengprov.go.id)

JEPARA, solotrust.com – Delapan bulan vakum, wisata Karimunjawa di Kabupaten Jepara akhirnya kembali dibuka terbatas. Pembukaan ini ditandai pelepasan 220 orang penumpang kapal cepat oleh Bupati Jepara Dian Kristiandi, Jumat (16/10/2020). 

Menurutnya, pembukaan pariwisata Karimunjawa didasari dua hal. Pertama, tidak adanya kasus penularan Covid-19 di pulau tersebut. Kedua, upaya reaktivasi ekonomi warga yang menggantungkan nafkah dari sektor wisata. 



Andi, sapaan bupati, mengatakan pembukaan kembali Karimunjawa sudah melalui konsultasi dan rekomendasi dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

“Di Karimunjawa, satu-satunya (kegiatan perekonomian) itu pariwisata. Terus kami lakukan simulasi, lalu kami laporkan ke Pak Gubernur. Kemudian turunlah surat rekomendasi dengan persyaratan tertentu, semua penyeberangan harus pakai rapid test. Kemudian pengetatan protokol kesehatan, tidak hanya di Jepara, di tujuan pun dilakukan,” ujarnya di kantor Dermaga Penyebrangan Kartini Jepara, dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id

Bupati mengatakan, faktor lain pembukaan pariwisata Karimunjawa adalah kesiapan warga. Menurutnya, warga dan pelaku wisata setempat telah siap dan berkomitmen melakukan protokol kesehatan ketika menerima wisatawan. 

Pihaknya telah menyiapkan sejumlah fasilitas kesehatan dan relawan guna menyosialisasikan protokol kesehatan. Meskipun demikian, Andi menegaskan, jika nanti ditemukan kasus penularan Covid-19 di Karimunjawa, ia tak segan menutup operasional penyeberangan wisata. 

“Teman-teman di sana justru lebih siap, maka kami harus lakukan simulasi, termasuk hari ini. Jika nanti dalam kurun waktu satu hingga empat hari ada yang bawa virus ini, ya kami tutup,” paparnya. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jepara, Zamroni Lestiaza mengatakan, pembukaan secara terbatas Karimunjawa sudah melalui berbagai tahapan, di antaranya pelaksanaan simulasi pada September. Selanjutnya diikuti permintaan pembukaan wisata oleh bupati kepada gubernur pada awal Oktober 2020. 

Sebagai bentuk layanan, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan telah menyiapkan sarana rapid test, khususnya bagi wisatawan yang belum menjalani tes deteksi Covid-19 di kota asal.

“Kewajiban wisatawan miliki keterangan rapid test, Jika belum membawa rapid test, kami menyediakan fasilitas rapid test dengan biaya Rp150 ribu,” sebutnya. 

Dikatakan, sesuai manifest kapal cepat Bahari Express dari kuota maksimal 400 orang penumpang, jumlah penumpang dibatasi 50 persen dari total kursi. Namun, pada pemberangkatan perdana wisatawan hanya ada 220 kursi terisi. 

Adapun dari jumlah penumpang itu hanya separuh di antaranya wisatawan. Sisanya adalah warga asli atau mereka yang memiliki pekerjaan di Karimunjawa.

(redaksi)