Pend & Budaya

Petilasan Gilang Lipuro, Tempat Panembahan Senopati Dapat Wangsit

Budaya

21 Oktober 2020 18:35 WIB

Petilasan Gilang Lipuro

Solotrust.com - Panembahan Senopati atau Danang Sutawijaya merupakan pendiri Kerajaan Mataram Islam. Selepas berhasil melumpuhkan pemberontakan Adipati Harya Penangsang dari Jipang Panolang atau saat ini dikenal dengan nama Kabupaten Blora, Sultan Hadiwijaya yang merupakan Raja Kerajaan Pajang memberikan tanah di Selatan Gunung Merapi dan di sebelah Pantai Utara Laut Selatan, saat ini masuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menurut sumber dari Babat Tanah Jawa, Danang Sutawijaya diam-diam mengembara hingga ke dalam sebuah hutan bernama Wanalipura. Di hutan itu terdapat danau atau mbelik dalam bahasa Jawa di mana di tengahnya terdapat sebuah batu gilang. Danang Sutawijaya kemudian bermunajat kepada Tuhan di atas batu itu.



Saat Danang Sutawijaya tengah bermunajat di atas batu 'Gilang', Ki Juri Mertani dan Ki Ageng Pemanahan yang berada di Kotagede menuju peraduan Danang Sutawijaya. Keduanya berprasangka jika Danang Sutawijaya tidak melakukan apa-apa, padahal ingin menjadi seorang raja. Sementara pasukan Pajang pimpinan putra mahkota, Pangeran Benowo juga hendak datang menyerbu.

Keduanya pun kaget saat mendapati di dalam kamar hanyalah bantal dan guling yang sengaja dipasang dan dijaga prajurit. Mereka akhirnya diantar ke Wanalipuro. Saat Ki Juru Mertani dan Ki Ageng Pemanahan tiba, mereka berdua justru melihat seberkas cahaya masuk ke dalam diri Danang Sutawijaya.

"Kau kelak akan menjadi raja dan disegani seantero Jawa, lalu disempurnakan oleh cucumu (Sultan Agung) yang menjadikan kejayaan Kerajaan Mataram Islam. Kemudian akan banyak kejadian gempa bumi, gunung meletus, dan timbul tenggelamnya Kerajaan Mataram akan menjadi tanda-tanda akhir zaman," bunyi dari pesan sinar terang yang masuk ke dalam diri Danang Sutawijaya, sebagaimana ditulis dalam Babad Tanah Jawa.


Solotrust.com berkesempatan mengunjungi tempat di mana Danang Sutawijaya mendapatkan wisik atau wangsit, Selasa (20/10/2020). Lokasi di tengah kampung dan berada di daerah yang sekarang bernama Kanutan, Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul DIY, tempat itu masih terjaga bersih.

Batu Gilang, tempat Panembahan Senopati pun tampak terawat, berada di dalam suatu ruangan dan diberi alas kain mori. Konon, pembangunan tempat ini dilakukan pada masa Raja Keraton Surakarta, Pakubuwono II berkuasa.

Danang Sutawijaya sempat hendak membangun Keraton Mataram di tempat itu, namun urung dilakukan. Tempat tersebut merupakan batasan Wanabaya di sebelah Barat dan sebelah Timur merupakan wilayah Wanadara. Danang Sutawijaya akhirnya memindahkannya ke Kotagede.

Tempat tersebut saat ini sering disebut Petilasan Gilang Lipuro. 'Gilang' berarti batu dan 'lipuro' berarti pelipur lara. Di tempat Gilang Lipuro itulah nama Danang Sutawijaya kemudian mendapatkan gelar Panembahan Senopati setelah bermunajat kepada Sang Pencipta. (dd)

(redaksi)