Hard News

Jokowi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional pada 6 Tokoh

Hard News

10 November 2020 14:31 WIB

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wapres Maruf Amin melihat gambar tokoh yang dianugerahi gelar pahlawan nasional pada 2020, Selasa (10/11/2020) di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Humas Rahmat)

JAKARTA, solotrust.com - Memperingati Hari Pahlawan 2020, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh. Upacara penganugerahan gelar pahlawan nasional dilangsungkan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/11/2020).

Penganugerahan ini diberikan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 117/TK Tahun 2020 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, ditandatangani presiden pada 6 November 2020.



“Menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada mereka sebagai penghargaan dan penghormatan yang tinggi atas jasa-jasanya yang luar biasa, yang semasa hidupnya pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata, atau perjuangan politik atau dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, dan mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa,” bunyi petikan Keppres, dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id.

Berikut keenam tokoh nasional yang mendapat gelar pahlawan nasional.

1. Sultan Baabullah dari Provinsi Maluku Utara

Sultan Baabullah sangat menentang penjajahan Portugis. Ia berhasil mengusir penjajah Portugis, salah satunya dengan mengirim ekspedisi ke berbagai daerah seperti Ambon dan Buton. Di bawah kepemimpinannya, Ternate bisa bebas dari Portugis dan menjadi sentral perdagangan rempah-rempah dengan jaringan internasional.

2. Macmud Singgirei Rumagesan – Raja Sekar dari Provinsi Papua Barat
Macmud Singgirei Rumagesan berkontribusi besar bagi bangsa Indonesia dalam melawan penjajahan Belanda, khususnya perjuangannya untuk mengembalikan Papua Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi.

3. Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo dari Provinsi DKI Jakarta
Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo memimpin kepolisian sejak awal berdirinya Negara RI hingga menjelang masuk ke sistem pemerintahan demokrasi terpimpin. Karya agungnya adalah meletakkan dasar-dasar kepolisian nasional yang kokoh selama masa kepemimpinannya. Pada 14 Februari 2001, ia ditetapkan sebagai Bapak Kepolisian RI oleh Presiden Abdurrahman Wahid.

4. Arnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara
Arnold Mononutu telah terlibat aktif dalam dunia pergerakan nasional dengan misi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

5. MR Sutan Mohammad Amin Nasution dari Provinsi Sumatra Utara
Sutan Mohammad Amin Nasution telah memperjuangkan semangat “etnonasionalisme” menjadi “nasionalisme” di kalangan pemuda dengan memprakarsai fusi berbagai organisasi pemuda kedaerahan (Jong Sumatra Bond, Jong Java, Jong Ambon, Jong Batak, Jong Minahasa dan sebagainya). Bersama Muhammad Yamin dan tokoh muda lainnya, ia berperan penting dalam penandatanganan naskah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

6. Raden Mattaher bin Pangeran Kusen bin Adi dari Provinsi Jambi
Raden Mattaher seorang panglima perang penuh talenta, cerdas, dan semangat. Ia berhasil memimpin perang sembilan kali pertempuran melawan Belanda dan seluruhnya berhasil ia menangkan.

Anugerah Pahlawan Nasional diberikan langsung presiden kepada ahli waris keenam pahlawan. Sebelum pembacaan pengumuman, presiden terlebih dahulu memimpin mengheningkan cipta sejenak guna mengenang para pahlawan nasional.

(redaksi)