BOYOLALI, solotrust.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menyatakan pada sepuluh hari terakhir ini, Boyolali masuk pada zona oranye yang sebelumnya masuk pada zona merah Covid-19.Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Ratri S Survivalina kepada wartawan, Selasa (24/11/2020).
Pihaknya mengatakan penurunan zona itu didasari meningkatnya kesembuhan pasien Covid-19 di Boyolali.
“Mulai 20 November alhamdulillah Kabupaten Boyolali menjadi zona oranye atau risiko sedang penularan Covid-19,” kata dia.
Ratri S Survivalina menyebut, selama sepuluh hari kasus kematian pasien Covid-19 di Boyolali tinggi. Dengan ditambah banyaknya kasus Covid-19, menjadikan Boyolali masuk zona merah atau risiko tinggi penyebaran Covid-19.
“Beruntung, angka kesembuhan pasien Covid-19 dapat ditingkatkan lagi yang akhirnya Boyolali masuk zona oranye. Turunnya zona di Boyolali karena kasus kesembuhan warga yang terkonfirmasi Covid-19 juga lebih cepat dan banyak," katanya.
Ratri S Survivalina mengatakan kesembuhan warga terkonfirmasi Covid-19 bergantung dari masyarakat bagaimana menerapkan perilaku gerakan masyarakat (Germas).
“Dengan perilaku Germas akan meningkatkan daya tahan tubuh dan sistem imunnya berkembang, sehingga virus corona tidak bertahan di tubuh manusia karena segera dieliminasi oleh tubuh sendiri,” ujar dia.
Ratri S Survivalina menambahkan, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Boyolali saat ini bertambah 22 kasus sehingga secara akumulasi sebanyak 1.869 kasus. Rinciannya, pasien masih dirawat di rumah sakit 200 kasus, isolasi mandiri 379 kasus, jumlah dinyatakan sembuh 1.227 kasus, dan meninggal dunia 63 kasus. (Jaka)
(redaksi)