Solotrust.com - Anak tertua biasanya ikut menjadi tulang punggung keluarga manakala salah satu orang tuanya telah tiada. Seperti dilakukan Gilang Sabil Ramadan, bocah sebelas tahun yang rela bekerja keras demi menyambung kelangsungan ekonomi keluarga usai ditinggal sang ayah.
Kisah inspiratif ini terjadi di daerah Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. Gilang Sabil Ramadan yang masih duduk di bangku kelas lima sekolah dasar (SD) harus memeras keringat menjadi seorang juru parkir karena ayahnya telah meninggal.
Seperti dilansir dari akun Instagram @warung_jurnalis, Jumat (27/11/2020), Gilang Sabil Ramadan harus rela berpanas-panasan menjadi seorang juru parkir demi untuk melunasi cicilan sepeda motor milik mendiang ayahnya.
"Saya berpikirnya kalau berhenti jadi juru parkir yang bantuin mama siapa?" ucap Gilang Gilang Sabil Ramadan, sebagaimana dikutip dari akun Instagram @warung_jurnalis.
"Jadi mama tetap jualan kopi di situ. Saya jadi juru parkir sebab cicilan motor bapak kan masih 13 bulan lagi, makanya hasil uang parkir ini masih buat bayar kredit motor," lanjutnya.
Gilang Sabil Ramadan bersyukur hasil jerih payahnya bisa untuk membayar kredit motor setiap bulannya. Apabila uang yang didapat dari menjadi seorang juru parkir tersisa, dia menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bersama ibu dan adik-adiknya.
Gilang Sabil Ramadan mengaku dirinya harus membagi waktu antara sekolah dan bekerja. Proses pembelajaran di masa pandemi Covid-19 saat ini masih secara online alias dalam jaringan (Daring). Gilang pun memanfaatkan waktunya pagi hingga siang hari untuk belajar, sedangkan sore hingga malam hari dimanfaatkan untuk menjadi juru parkir. (dd)
(redaksi)
