Solotrust.com - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menyatakan Olimpiade Tokyo 2020 yang sempat tertunda akan tetap dilanjutkan pada Juli 2021, meski negaranya saat ini tengah menghadapi lonjakan kasus virus corona (Covid-19) dan meningkatnya biaya penyelenggaraan acara.
"Olimpiade Tokyo dan Paralimpiade akan diselenggarakan musim panas ini," kata Suga dalam pernyataan tertulis pada perayaan Tahun Baru, menggambarkan acara tersebut sebagai simbol persatuan dunia.
“Kami akan membuat persiapan matang untuk mewujudkan turnamen yang aman dan terjamin,” tambahnya, dikutip dari Aljazeera, Sabtu (02/01/2021).
Jepang dan Komite Olimpiade Internasional pada Maret 2020 lalu memutuskan menunda perhelatan setahun akibat pandemi virus corona. Pertandingan melibatkan sekira 11 ribu atlet dari seluruh dunia, dijadwalkan berlangsung selama dua pekan mulai 23 Juli, diikuti Paralimpiade setelahnya.
Akibat penundaan acara, pihak penyelenggara mengkonfirmasi terjadi pembengkakan anggaran hingga US$2,4 miliar menjadi lebih dari US$15 miliar.
Presiden IOC, Thomas Bach, mengunjungi Jepang pada November, menegaskan kembali komitmen IOC terhadap keberlangsungan acara. Menurutnya, Tokyo adalah kota penyelenggaraan Olimpiade yang paling siap.
“Pertandingan Olimpiade ini akan menjadi cahaya di ujung terowongan,” kata Bach.
"Itu akan menjadi perayaan solidaritas, persatuan umat manusia dalam semua keragaman kita, dan ketahanan," lanjutnya.
Di Jepang sendiri, rencana penyelenggaraan Olimpiade tahun ini menuai pro dan kontra masyarakat. Sebuah survei diterbitkan NHK pada Desember menunjukkan hanya 27 persen warga menginginkan Olimpiade dilanjutkan. Sebelumnya, pada Oktober survei menunjukkan 40 persen warga setuju pesta olahraga tersebut digelar di Jepang.
Proporsi yang memilih pembatalan naik menjadi 32 persen dibandingkan dengan 23 persen pada Oktober. Sisanya menginginkan penundaan lagi, namun IOC mengesampingkan hal itu.
Dengan tujuh bulan tersisa, Jepang saat ini tengah menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Suga yang menjabat pada September 2020, usai pengunduran diri Shinzo Abe, mendapat hujan kritik dari rakyat Jepang lantaran nekat menggelar Olimpiade di tengah badai infeksi corona demi alasan mempromosikan pariwisata domestik. (and)
(redaksi)