Hard News

Covid-19 Melonjak, Jepang Ubah Kebijakan Rawat Inap Pasien

Global

3 Agustus 2021 14:03 WIB

Ilustrasi rumah sakit (Foto: Pixabay)

Solotrust.com - Lonjakan kasus Covid-19 membuat pemerintah Jepang mengubah kebijakan untuk fokus rawat inap pada pasien Covid-19, khususnya bagi mereka yang berisiko dan sakit parah.

Langkah ini diambil guna menghindari bertambahnya lonjakan kasus Covid-19 dan tekanan sistem kesehatan di Kota Tokyo serta wilayah lainnya.



Jepang mengalami peningkatan sebanyak 10 ribu infeksi baru setiap harinya. Selain itu, Tokyo memiliki rekor tertinggi 4.058 pada Sabtu (31/07/2021).

“Kami akan mengamankan tempat tidur bagi pasien yang sakit parah dan mereka yang berisiko terkena penyakit itu,” kata Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, dikutip dari Antara, Selasa (03/8/2021).

Data kota menunjukkan hampir 70 persen tempat tidur rumah sakit untuk pasien Covid-19 yang sakit parah sudah terisi. Pemerintah akan memastikan para pasien dirawat di rumah. Jika kondisi memburuk mereka dapat dirawat di rumah sakit.

Kebijakan sebelumnya fokus pada rawat inap kategori pasien Covid-19 berisiko tinggi.

Pada Senin (02/08/2021), Jepang memperluas keadaan darurat dengan memasukkan tiga prefektur di dekat Tokyo dan prefektur Barat Osaka.

Sepanjang pandemi, Jepang berhasil menghindari wabah dengan catatan 932 ribu kasus dan lebih dari 15 ribu kematian. Namun sekarang, pemerintah Negeri Sakura berjuang melawan varian Delta yang sangat cepat menular.

Masyarakat mulai bosan dengan aturan pembatasan dan pelaksanaan vaksinasi yang lambat, terutama di kalangan penduduk usia muda. Tercatat hanya 30 persen dari populasi penduduk yang sudah divaksin lengkap.

(and_)