Hard News

Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Alami Peningkatan, BPPTKG Laporkan Adanya Guguran Lava Pijar

Hard News

5 Januari 2021 11:31 WIB

Gunung Merapi saat mengalami erupsi.(Dok. Istimewa)

JAKARTA, solotrust.com - Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi berupa guguran lava pijar pada Senin (04/01/2021) pukul 19.52 WIB. Manifestasi dari guguran tersebut terpantau secara jelas melalui kamera CCTV di sisi Barat Daya Gunung Merapi dan kamera thermal di stasiun Panguk.

Selain itu, hasil tangkapan video CCTV menggunakan mode nightview menunjukkan adanya pendaran sinar diduga adalah lava pijar. Hasil pengamatan juga didukung dengan hasil foto DSLR dan foto dari Pos Kaliurang, menunjukkan rona merah di lokasi yang sama.



Kepala BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi, Hanik Humaida, menyatakan bertepatan dengan pengamatan kejadian tersebut, jaringan seismik Gunung Merapi juga merekam adanya gempa guguran dengan amplitudo 33 milimeter berdurasi 60 detik.

"Pada tanggal 4 Januari 2021 pukul 19.50 WIB terjadi guguran yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 33 mm dan durasi 60 detik. Suara guguran terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan,” kata Hanik Humaida dalam keterangan tertulis, dilansir dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, bnpb.go.id, Selasa (05/01/2021).

Berkaitan dengan itu, pihaknya memberikan kesimpulan lava pijar telah muncul di dasar Lava 1997. Selain itu, menurut Hanik Humaida, sinar yang teramati sebelumnya, yakni pada 31 Desember 2020 pukul 21.08 WIB, bisa jadi merupakan indikasi awal akan munculnya api diam dan lava pijar.

Sebagaimana diketahui, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan di tingkat Siaga atau Level III sejak 5 November 2020. Adapun hingga saat ini, aktivitas vulkanik terpantau masih tinggi. Peningkatan aktivitas terpantau dari data kegempaan dan deformasi sejak 22 Desember 2020. 

Berdasarkan hasil pengamatan dan pantauan tersebut, Hanik Humaida mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi. Masyarakat diharapkan untuk tetap mengikuti arahan dari beberapa instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pemerintah daerah setempat, serta selalu mengikuti informasi dari sumber terpercaya. 

Terkait kejadian ini, BPPTKG belum merevisi rekomendasi aktivitas Gunung Merapi di mana daerah potensi bahaya masih dalam jarak maksimal lima kilometer dari puncak Gunung Merapi.

(redaksi)

Berita Terkait

Berita Lainnya