Pend & Budaya

Warga Lereng Merapi di Tamansari Boyolali Gelar Tradisi Sadranan

Pend & Budaya

27 Februari 2024 10:01 WIB

Warga Dukuh Kepalon, Desa Karangkendal, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali menggelar tradisi sadranan, Senin (26/02/2024)

BOYOLALI, solotrust.com – Berbagai cara dilakukan warga lereng Gunung Merapi dalam menyambut bulan puasa tahun ini, seperti dilakukan warga Dukuh Kepalon, Desa Karangkendal, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali dengan menggelar tradisi sadranan, Senin (26/02/2024). Tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun dan dilaksanakan di tempat pemakaman umun dukuh setempat.

Ketua RT.09 RW.02 Desa Karangkendal, Karmin mengatakan, sadranan adalah tradisi makan bersama dan mendoakan para leluhur yang telah meninggal dunia. Acara ini dilaksanakan pada Bulan Syaban atau Ruah (dalam penanggalan Jawa).



“Artinya makan bersama di makam. Ini merupakan adat istiadat turun temurun dari nenek moyang kita. Tradisi ini juga mendoakan  para leluhur yang telah meninggal dunia,” katanya, saat ditemui usai acara sadranan.

Sadranan diikuti semua warga dengan membawa makanan berupa nasi lengkap dengan lauk pauknya dan juga snack. Makanan ini dimasukkan dalam tenong atau tempat makanan terbuat dari bambu. Di dalam tenong juga terdapat ikan, ayam utuh atau ingkung, dan nasi tumpeng.

“Warga membawa makanan beserta lauk pauknya. Ada juga yang membawa nasi tumpeng lengkap dengan ayam utuh atau ingkung. Setelah didoakan tokoh masyarakat setempat kemudian dimakan bersama-sama,” terang Karmin.

Kegiatan rutin diselenggarakan setiap tahun saat memasuki Ruah dalam penanggalan Jawa ini sekaligus mendoakan leluhur cikal bakal desa setempat, yakni Mbah Kiai Cokro Wiratno. Warga yang datang dalam kegiatan ini diwajibkan memberikan iuran untuk pembangunan makam.

"Kegiatan seperti ini diperingati satu tahun sekali. Di sini ada cikal bakal atau yang dimakamkan paling dulu, yaitu Mbah Kiai Cokro Wiratno. Di samping itu yang datang ikut sadranan di sini berkewajiban iuran atau sedekah untuk pembangunan makam, seperti untuk membangun pagar, membeli pengeras, dan fasilitas makam lainnya," pungkas Karmin. (jaka)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya