Hard News

PPKM Jateng: Jogo Tonggo Jilid II, Libatkan Relawan dalam Proses 3T

Sosial dan Politik

8 Januari 2021 21:39 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memimpin rapat internal dengan jajaran Pemprov Jateng, Jumat (08/01/2021). (Dok. Istimewa/jatengprov.go.id)

SEMARANG, solotrust.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) melakukan reaktualisasi program Jogo Tonggo selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai 11 hingga 25 Januari 2021. Dalam hal ini adalah pelibatan aparat desa untuk ikut membantu tracing kasus Covid-19.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo seusai memimpin rapat internal dengan jajaran Pemprov Jateng, Jumat (08/01/2021). Menurutnya, program termaktub dalam Instruksi Gubernur Jawa Tengah No 1/2020 itu disempurnakan dengan pelibatan pemangku kebijakan terkecil untuk ikut melakukan penelusuran terhadap penderita Covid-19.



“Maka kita gerakkan Jogo Tonggo. Jogo Tonggo akan bantu Puskesmas, bisa melakukan sosialisasi, bisa melakukan tracing juga bisa berikan informasi tentang vaksin. Pihak yang ada di level paling rendah, ada kerumunan tolong diomongin untuk bisa bubar, kalau tak bisa membantu laporkan kepada kami,” ujar Ganjar Pranowo, dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id.

Menurutnya, di masa PPKM Jawa-Bali, ada tiga wilayah menjadi perhatian, yakni Semarang Raya, Banyumas Raya, dan Solo Raya. Namun, ada beberapa daerah yang juga mendapat perhatian khusus karena angka penularan tinggi.

“Angka yang tinggi ada di Kudus, Pati, dan Magelang nanti akan kita ikutkan (pada program PPKM),” ucapnya.

Gubernur mengutarakan dengan penambahan konsep Jogo Tonggo, penelusuran terhadap pengidap Covid-19 bisa dilakukan maksimal. Selain itu, relawan Jogo Tonggo akan bisa ikut menyosialisasikan program vaksinasi berikut pengawasan melekat di lingkup rukun warga (RW).

Ganjar Pranowo menyebut, dalam PPKM akan didukung sepenuhnya dengan pelibatan TNI/Polri dan stakeholder terkait. Selain itu, pihaknya juga gencar melakukan kampanye di media sosial.

“(Pelibatan Satpol PP, TNI dan Polri) oh itu sudah pasti, paralel. Sosialisasi nggak boleh berhenti, gunakan semua media termasuk media sosial, tapi sisi lain operasi yustisi secara paralel,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan, konsep Jogo Tonggo Jilid II akan melibatkan relawan dalam proses 3T, yakni tracing, testing, dan treatment.

“Jogo Tonggo sebenarnya bisa ikut ambil bagian dalam 3T bersama Puskesmas atau bidan. Bisa ikut memberikan treatment dalam artian terhadap isolasi mandiri, mencarikan tempat. Semua bisa terlibat, mulai dari PKK, Dasa Wisma, karangtaruna, dan semua yang peduli,” ungkapnya.

Yulianto Prabowo menyebut, akan ada pelatihan kepada relawan Jogo Tonggo untuk melakukan tracing penderita Covid-19. Pelatihan melalui mekanisme sederhana.

“Tidak begitu sulit, untuk tracing kita hanya perlu mendeteksi mereka yang kontak erat dan frequent (sering). Pelatihan tidak harus formal tatap muka, bisa melalui blended learning, praktik di lapangan. Kami akan buat SOP yang akan diedarkan,” urainya.

(redaksi)