JAKARTA, solotrust.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan uji coba blue pass kepada para pegawai untuk melacak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Blue pass ini alat yang dipinjamkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura kepada BNPB.
KBRI di Singapura bersama beberapa kemitraan Singapura telah berkolaborasi dalam mengupayakan salah satu solusi pelacakan atau tracing penyebaran Covid-19 dengan perangkat blue pass. KBRI mengirimkan 520 unit blue pass diperuntukkan bagi pegawai di lingkungan BNPB. Di samping itu, peralatan pendukung seperti tablet pengolah data dan satu scanner untuk memantau pemanfaatan blue pass.
“Kami menginformasikan bahwa KBRI Singapura akan mengirimkan 520 unit blue pass, satu tablet pengolah data, dan satu scanner untuk dipinjamkan kepada BNPB guna dilaksanakan trial tracing Covid-19 di BNPB,” tulis Duta Besar RI untuk Singapura, Suryo Pratomo dalam surat kepada Kepala BNPB pada 31 Desember 2020 lalu, dilansir dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, bnpb.go.id, Selasa (12/01/2021).
Blue pass bekerja secara otomatis untuk mendeteksi perangkat digunakan pengguna lain yang berdekatan pada jarak sekira tiga meter. Dengan kurun waktu sekira sepuluh menit, blue pass yang saling berdekatan akan merekam ke dalam perangkat pengguna sebagai kontak erat. Alat tanpa GPS ini tidak akan melacak keberadaan pengguna.
Sementara itu, data akan diunduh ke dalam penyimpanan data yang aman. Apabila suatu saat pengguna atau teman kerja dites terbukti positif Covid-19, pelacakan kontak pada penyimpanan data akan dilakukan. Data akan secara cepat menginformasikan terkait contact tracing. Perangkat kecil berwarna biru ini ringan dan tahan air serta berkapasitas baterai 12 bulan.
Sejak awal, BNPB melakukan rapid test antigen secara berkala untuk para pegawai maupun pengunjung sebelum memasuki gedung serta mewajibkan penggunaan masker.
(redaksi)