Hard News

Kasus Covid-19 Tembus 1 Juta, Pemerintah Siapkan Langkah Khusus

Nasional

27 Januari 2021 12:31 WIB

Ilustrasi (Dok. Istimewa)

JAKARTA, solotrust.com - Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia telah menembus 1 juta. Data pada Selasa (26/01/2021) mencatat kasus positif bertambah sebanyak 13.094 orang dan membuat total kasus positif virus corona di Indonesia tembus 1.012.350 orang.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan, melonjaknya kasus Covid-19 menandakan perlunya langkah penanganan khusus.



"Perkembangan kasus kami evaluasi dan tentu saja ini memerlukan langkah khusus yang berbeda dari yang selama ini telah dilakukan," kata dia, Selasa malam, dilansir dari laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, kemenkopmk.go.id.

Muhadjir Effendy mengungkapkan, Presiden RI Joko Widodo meminta kepada jajaran menteri terkait agar dilakukan perubahan strategi dan pendekatan supaya penanganan Covid-19 berjalan lebih baik.

"Terutama level hulu, langkah untuk melakukan karantina terbatas, kemudian tracing, tracking, testing, dan tentu saja protokol kesehatan 3M dan pengobatan pada mereka yang berstatus sebagai penyandang Covid-19," jelasnya.

Muhadjir Effendy yang juga merupakan Wakil Ketua III KPC-PEN menerangkan, salah satu langkah khusus diminta presiden dalam penanganan Covid-19 sekarang ini adalah karantina wilayah terbatas sampai tingkat mikro di lingkup RT dan RW.

Karantina terbatas rencananya akan dilakukan untuk mendalami kasus di suatu wilayah, serta melakukan pemisahan masyarakat dengan kasus positif lewat isolasi mandiri atau isolasi kolektif. Muhadjir Effendy mengatakan, teknis karantina terbatas masih akan dibahas lebih lanjut. 

"(Teknisnya) Kami akan terus atur. Sebetulnya presiden sudah memesan agar sungguh-sungguh diterapkan karantina terbatas, kemudian isolasi mandiri, dan kalau tidak memungkinkan dilakukan isolasi kolektif secara terpusat," terangnya.

Selain itu, Menko PMK mengungkapkan, langkah lain tengah dilakukan pemerintah pusat adalah pengalokasian tempat tidur untuk pasien Covid-19. Menurut dia, selama ini mayoritas rumah sakit masih belum optimal dalam mengalokasikan tempat tidur dan ruang perawatan untuk pasien Covid-19.

"Adapun yang sudah dilakukan Pak Menkes (Budi Gunadi Sadikin) adalah memberikan edaran ke rumah sakit agar melonggarkan alokasi bed untuk pengidap Covid-19. Ternyata sebagain besar rumah sakit, termasuk rumah sakit pemerintah baru di bawah 15 persen menyediakan bed untuk pasien Covid-19. Karena itu sudah ada edaran Menkes tinggal bagaimana ditegakkan," pungkasnya.

(redaksi)