Hard News

Hari Terakhir Vaksinasi, 44 Nakes Kecamatan Sukoharjo Dinyatakan Eksklusi

Jateng & DIY

31 Januari 2021 15:36 WIB

Vaksinasi di Kabupaten Sukoharjo.

SUKOHARJO, solotrust.com- Dari 264 tenaga kesehatan (nakes) yang menjadi sasaran vaksin tahap pertama, sebanyak 203 sukses divaksin, sedangkan 19 lainnya ditunda dan 44 nakes di wilayah Kecamatan Sukoharjo dinyatakan eksklusi atau tidak bisa divaksin.

“Yang dimaksud ekslusi ini adalah nakes yang tidak bisa disuntik karena masih menyusui atau punya kormobid atau penyakit penyerta,” jelas dr. Kunari Mahanani, Kepala Puskesmas Sukoharjo.



Untuk nakes yang ditunda ini, Puskesmas Sukoharjo akan melakukan menjadwalkan ulang. Untuk kepastian waktu, Puskesmas masih menunggu konfirmasi dari pusat melalui website peduli lindungi. Penundaan ini disebabkan oleh banyak hal, diantaranya tekanan darah. Untuk itu, ia menghimbau sebelum divaksi, agar dipersiapkan fisik yang maksimal kemudian harus sarapan.

"Sebelum divaksin dipersiapan harus betul betul dalam kondisi fit dan sebelum baksin makan dulu malam harus istirahat cukup dan yang jelas mental psikis harus siap karena akan mempengaruhi tahapan penyuntikan vaksin, mulai dr screening pemeriksaan dan observasi," tandasnya.

Sementara di Puskesmas Sukoharjo, Program vaksinasi ini melibatkan tim yang terdiri dari 15 naskes, 3 dokter 6 perawat dan sisanya bidan.

"Di wilayah Kecamatan Sukoharjo ini ada 264 nakes yang menjadi sasaran vaksinasi tahap pertama mereka ini berasal dari 11 klinik di Kecamatan Sukoharjo, 14 nakes dari Praktik dokter,” ungkap dr. Ari Nurhayati, penanggung jawab pelaksana vaksin Puskesmas Sukoharjo.

Secara umum pelaksaan vaksinasi di wilayah Kecamatan Sukoharjo berjalan lancar. Tahap awal program vaksinasi ini menyasar kepada mereka yang berkaitan erat dengan pelayanan public, salah satunya adalah tenaga kesehatan. Dari keterangan nakes yang sudah mengikuti vaksin, umumnya mereka merasa mual akan tetapi secara umum tidak ada kendala serius baik sebelum maupun sesudah vaksin.

"Tadi rasanya agak mual tapi ga sakit kok, jadi masyarakat tidak usah takut,” tutur Lusia sukarimah S.kep.nes usai mengikuti vaksin. (nas)

(wd)