SOLO, solotrust.com - Lama tergerus aliran sungai, Talud Kali Jenes yang berada di Kelurahan Bumi, Laweyan kondisinya semakin memprihatinkan. Meski telah 11 kali diusulkan, namun belum sekalipun kerusakan talud mendapat perhatian pemerintah kota Surakarta. Karena mendesak, hal ini kembali diusulkan warga dalam Musrenbang tingkat kelurahan, beberapa waktu yang lalu.
"Sebenarnya kerusakan talud ini sudah cukup lama. Dan karena makin parah maka kembali diusulkan pada Musrenbang Kelurahan. Sebenarnya sudah diusulkan 11 kali, namun belum mendapat respon, warga sekarang hanya bisa menunggu," ucap Ketua LPMK Kelurahan Bumi, Hari Singgih, Senin (29/1/2018).
Menurutnya, kerusakan tersebut diprediksi makin parah jika tak segera mendapat penanganan. Dilihat dari fisiknya, talud yang berusia puluhan tahun tersebut sudah banyak memperlihatkan banyak retakan di sisi-sisinya. Bahkan di beberapa bagian, talud sudah tidak berwujud lantaran ambrol dan tergerus aliran air sungai.
"Ada puluhan rumah yang ada di dekat talud. Malah ada satu rumah yang riskan longsor karena talud di bawahnya sudah ambrol," jelas Hari.
Lurah Bumi, Evi Mahanani menampung usulan tersebut dan masuk dalam skala prioritas rencana pembangunan di kelurahan setempat. Hal ini kemudian akan diajukan dalam Musrenbang tingkat kota tahun ini. Dengan harapan, usulan warga bisa segera diakomodir pemerintah kota.
"Urgensinya memang karena sudah cukup lama talud tidak mendapat perbaikan. Makanya diusulkan pembangunan menyeluruh untuk talud tersebut. Nanti kami usulkan ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo," pungkas Lurah. (vin)
(wd)