SOLO, solotrust.com- Suriname, mungkin sudah familiar di telinga sebagai negara yang banyak penduduk dari suku Jawa di Indonesia. Lalu bagaimana dengan Kaledonia Baru? Yak, hampir sama dengan Suriname, di negara kawasan Pasifik tersebut ternyata dihuni sekitar 7000 orang Jawa.
Ketua Diaspora Javanese, Indrata Kusuma Prijadi mengatakan, bagi orang keturunan Jawa di negara tersebut mengunjungi pulau Jawa khususnya Jawa Tengah merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan sekali seumur hidup.
"Mereka menyadari berbeda dari penduduk lain, menjadi minoritas memacu mereka ingin tahu jati diri sebagai orang Jawa. Mengunjungi Jawa sekali seumur hidup, bagi mereka penting seperti orang Islam naik haji. Meski penampilan fisik ada yang tidak mirip dengan orang Jawa, tapi mereka berjiwa Jawa," papar Indrata di Soga Resto, Senin (29/1).
Beberapa tahun sebelumnya, kunjungan Javanese Diaspora lebih sering dilakukan ke Yogyakarta. Javanese Diaspora seringkali menggelar event sejak 2014 antara lain 15-16 Februari 2014, 15-16 Agustus 2015, 17-23 April 2017. Rencananya, 20-23 Juni 2019 akan digelar event di Solo dimana orang-orang keturunan Jawa di seluruh dunia akan berkumpul.
Untuk itulah, Javanese Diaspora Paguyuban Ngumpulne Balung Pisah ini melakukan kunjungan ke kota Solo untuk survey lapangan, sekaligus liburan di akhir Januari ini. "Kita melihat Solo cukup eksotis dan lebih aksesibel, sebagai kota MICE dengan hotel-hotel yang terjangkau. Kita bertujuan melestarikan seni budaya," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, dilakukan penandatanganan MoU dengan ISI Solo, untuk memberikan edukasi seni budaya Jawa bagi anggota Diaspora Javanese yang datang ke Solo. Dilanjut perkenalan dengan Dinas Pariwisata, kunjungan ke Museum Danar Hadi, Museum Keris, dan tempat latihan memanah di Sriwedari, lalu makan malam di Lodji Gandrung bersama Pemkot Solo.
"Kami dari Kaledonia Baru pernah ke Solo sebelumnya. Tapi kali ini lebih berarti karena bertemu dengan ISI Solo dan Dinas Pariwisata Solo," ujar Sherly Timan, koordinator Javanese Diaspora Kaledonia Baru yang mengajak sekitar 20 orang.
Diaspora Javanese sendiri terbentuk berawal dari sosial media facebook pada 2014. Akhirnya orang keturunan Jawa di seluruh dunia berkumpul. Antara lain dari negara Malaysia, Singapura, Belanda, Tsuriname, New Caledonia, Taiwan, Florida USA, Afrika Selatan, Madagaskar, dan lainnya. (arum)
(wd)