Hard News

Hasil Lelang Dianggap Tak Transparan, Warga Datangi Kantor Desa

Jateng & DIY

31 Januari 2018 12:33 WIB

Warga Desa Dompyongan, Kecamatan Jogonalan, Klaten mendatangi kantor desa setempat, Rabu (31/1/2018). (solotrust-joko)

KLATEN, solotrust.com - Tak kurang dari 50 orang warga Desa Dompyongan, Kecamatan Jogonalan, Klaten mendatangi kantor desa setempat. Mereka kesal terhadap kepala desa (Kades) saat melakukan lelang tanah kas desa.

Tidak terima dengan hasil lelang, warga melakukan protes di balai desa. Warga menduga hasil lelang tidak transparan serta harga lelang dinilai sangat rendah.



Informasi yang dihimpun solotrust.com di lokasi, puluhan warga mendatangi kantor desa pada Rabu (31/1/2018) sekitar pukul 09.30 WIB. Warga melampiaskan kekesalan atas kebijakan pemerintah desa setempat dengan melaksanakan orasi dengan cara duduk.

“Kita jangan hanya diam saja. Ini adalah rumah kita, kalau ada kebijakan kepala desa yang tidak transparan kita tidak boleh diam, apa kita rela tanah desa disewakan dengan harga jauh dari standar," seru Widodo, selaku koordinator aksi dalam orasinya yang juga anggota BPD Desa Dompyongan.

Dikatakannya, tanah seluas 4 hekatre hanya disewa Rp73 juta per tahun. Selain itu, kata dia, pemerintah desa diduga menyembunyikan hasil lelang.

"Hasil lelang warga tidak diberi tahu. Ini harus ada lelang ulang. Lelang ini harus transparan," tandas Widodo.

Sementara itu, anggota BPD lainnya, Sutrisno, menyebut kepala desa juga mengingkari kesanggupan menggunakan lahan kas untuk kandang ternak terpadu. Namun dalam Musrenbang desa, kades menyatakan tidak bisa karena merupakan lahan hijau.

"Pak Kades ini mengingkari janji, awalnya sanggup. Tapi setelah Musrenbang bilang lahan hijau. Ini bagaimana?" urai Sutrisno.

Hingga berita ini diturunkan, kepala desa, pihak kepolisian, perwakilan dari Pemerintah Kecamatan Jogonalan, dan perwakilan aksi sedang melakukan mediasi di ruang kantor desa.

(joko)

(way)