Hard News

Masjid Syeikh Zayed Hadiah Pangeran UEA bakal Jadi Wisata Religi di Jateng

Jateng & DIY

06 Maret 2021 17:31 WIB

Masjid hadiah dari Pangeran Uni Emirat Arab (UEA), Syeikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan untuk Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi dibangun di Kota Solo, Sabtu (06/02/2021). (Dok. Istimewa/jatengprov.go.id)

SOLO, solotrust.com - Masjid hadiah dari Pangeran Uni Emirat Arab (UEA), Syeikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan untuk Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi dibangun di Kota Solo. Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama, Sabtu (06/02/2021).

Masjid yang merupakan miniatur Syeikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, dibangun di lahan seluas 2,9 hektare bekas Depo Pertamina Gilingan, Banjarsari, Solo.



Acara pembangunan dihadiri Menteri Energi UEA Suhail Al Mazrroui, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN RI Erick Thohir, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Rencananya, masjid yang menghabiskan biaya Rp5,7 triliun, bukan hanya untuk tempat ibadah, namun juga destinasi wisata religi di Jawa Tengah, terutama di Kota Bengawan.

“Kami berusaha membangun masjid mendekati Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi. Arsitekturnya sangat istimewa sehingga bukan hanya untuk ibadah, tapi juga destinasi wisata religi,” kata Menteri Energi UEA, Suhail Al Mazrroui, dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id.

Pihaknya mengaku bangga karena masjid yang dibangun itu dinamai Masjid Raya Syeikh Zayed Solo, yakni nama pendiri Uni Emirat Arab, Syaikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan.

“Kami berharap ini menjadi wisata religi yang membanggakan sehingga dapat menarik banyak wisatawan,” lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Suhail Al Mazrroui mengaku bangga terhadap Indonesia, negara dengan penduduk muslim terbesar. Indonesia cukup kompetitif di bidang ekonomi dan ilmu pengetahuan.

“Kami berharap Indonesia menjadi model dunia di sektor ekonomi karena Indonesia punya wibawa tersendiri,” tutur dia.

Sementara, Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Choumas, menuturkan hadiah pembangunan masjid kali ini sebagai bukti hubungan baik antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab yang akan terus ditingkatkan.

“Atas nama pribadi, menteri, dan bangsa Indonesia, saya berterima kasih atas (hadiah) bangunan masjid ini,” paparnya.

Gus Yaqut, sapaan Menag, berharap hubungan itu dapat meningkatkan pengembangan toleransi dan moderasi di Indonesia.

“Mudah-mudahan, kita tahu Uni Emirat Arab negara di Timur Tengah yang terkenal dengan toleransi, sehingga ini bisa menginspirasi kita kembali untuk mengembangkan toleransi dan moderasi,” tandasnya.

Diketahui, rencananya masjid yang menghabiskan biaya Rp5,7 triliun itu akan mampu menampung 12 ribu orang jemaah. Selain masjid di Gilingan, Solo, Pangeran UEA juga berencana membangun Islamic Center yang membutuhkan lahan seluas empat hektare. Pusat Pembelajaran Islam itu tidak bisa dibangun di lokasi yang sama karena besarnya ukuran masjid. 

(redaksi)