JAKARTA, solotrust.com - Pemerintah menargetkan Sekolah Tatap Muka Terbatas dimulai pada Juli 2021 dengan protokol kesehatan yang ketat. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Empat Menteri (SKB 4 Menteri), tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19, aktivitas sekolah tatap muka terbatas dapat dilakukan setelah pemerintah menyelesaikan vaksinasi terhadap guru dan tenaga pendidikan.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyiapkan panduan seperti mengatur pembatasan jarak antarsiswa dengan jarak 1.5 meter, durasi pembelajaran hingga aktivitas yang tidak boleh dilakukan dilingkungan sekolah seperti olah raga, kegiatan ekstrakulikuler dan tidak boleh ada interaksi di kantin sekolah.
Dalam jumpa pers yang digelar secara daring, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengungkapkan jumlah peserta didik dalam pembelajaran tatap muka terbatas diperbolehkan maksimal 50 persen dari total kapasitas.
Namun Nadiem menegaskan satuan pendidikan yang telah menerima vaksin lengkap wajib menyediakan layanan pembelajaran tatap muka terbatas dan sistem pembelajaran jarak jauh. Kendati demikian, layanan sekolah tatap muka terbatas harus dengan persetujuan orang tua murid .
“Orang tua atau wali murid berhak memilih apakah mau melakukan pembelajaran tatap muka terbatas atau tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Jadi ujung-ujungnya per-anak keputusan ini ada di orang tua”, kata Nadiem.
(redaksi)
