SOLO, solotrust.com - Pandemi Covid-19 telah setahun terjadi dan menimbulkan kerugian tidak hanya dari sisi kesehatan, namun juga ekonomi. Dalam menghadapi situasi sulit ini, PT Pegadaian Area Surakarta, melakukan sejumlah upaya sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat.
Vice President Pegadaian Area Surakarta, Ali Mustaat, mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa langkah dalam menghadapi krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19, antara lain restrukturisasi kredit, memberikan subsidi bunga, dan ada program gadai peduli.
"Pegadaian Area Surakarta, terutama dalam menghadapi pandemi ini, peduli terhadap masyarakat dan masyarakat juga peduli pada kita. Pegadaian memberikan subsidi bunga, restrukturisasi kredit, dan ada Gadai Peduli. Pegadaian sebagai tumpuan dalam permodalan ke depan sehingga di dalam pandemi ini tidak terlalu berdampak," terangnya baru-baru ini.
Lebih lanjut, Ali Mustaat menjelaskan, program Gadai Peduli dari Pegadaian maksudnya adalah kredit yang diberikan tanpa bunga dengan syarat besarannya maksimal Rp1 juta.
Kemudian ada restrukturisasi kredit untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang punya usaha menggunakan dasar fidusia (gadai BPKB saja). Dengan begitu dalam tiga atau enam bulan kredit dihitung tanpa bunga, namun harus mengajukan permohonan terlebih dahulu.
Pegadaian juga menerapkan kemudahan syarat-syarat sejak 2020. Kata Ali Mustaat, pelaksanaan ini dinilai cukup berhasil, sehingga Pegadaian Area Surakarta berhasil menyabet penghargaan kategori KCBM dari Kanwil. Selain itu juga mendapat penghargaan dari nasional sebagai Cabang Terbaik dan masuk sepuluh besar dalam pengelolaan kredit mikro.
"Itu yang kami lakukan di 2020. Awal 2021 ini sama perlakuannya, tapi ada dua yang harus kami hadapi, penurunan harga emas dan bagaimana menyelesaikan barang yang jatuh tempo pada masyarakat," ujarnya.
Adapun untuk menghadapi kendala tersebut, Ali Mustaat sudah menyiapkan langkah seperti menawarkan diskon sesuai syarat dan ketentuan untuk pembelian logam mulia ke nasabah. Selain itu juga aktif menghubungi nasabah melalui telepon untuk membicarakan soal jatuh tempo.
Menurut Ali Mustaat, sangat penting untuk bersikap adaptif dan harus transparan serta kehadirannya mampu membantu masyarakat, terutama di situasi sulit seperti pandemi ini.
"Bagaimana agen kita berpikiran untuk menolong masyarakat dan agar masyarakat tidak lari dari Pegadaian. Karena kalau nasabah lari dari kita pasti hilang omzet dan pertumbuhan kita. Harus membangun trust sehingga kami di area Surakarta ini masih dipercaya oleh nasabah dan masyarakat," paparnya.
Untuk itulah, Ali Mustaat terus mendukung outlet-outlet di area Surakarta dan bagian pemasaran terus melakukan pendekatan kepada masyarakat. Tak hanya untuk melayani nasabah yang sudah ada, namun termasuk membuat pasar-pasar baru. Caranya, bekerja sama dengan marketplace online hingga pemerintah daerah.
Pegadaian Area Surakarta juga terus menambah agen-agen, baik agen untuk gadai, agen pembiayaan maupun pemasaran. Salah satunya dengan menggandeng BumDes sebagai agen Pegadaian, terutama menjangkau daerah-daerah yang jauh dari outlet pegadaian.
Pegadaian Area Surakarta akan terus bergerak mencari segmen-segmen semacam itu. Apalagi dampak simbiosis mutualisme itu tidak hanya memberikan kontribusi peningkatan omzet pada Pegadaian, namun juga memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat.
"Intinya satu, kita tidak bisa berdiri sendiri, tapi harus kolaborasi. Kolaborasi ini bisa dilakukan dengan swasta, BUMD, BUMN, bahkan masyarakat pribadi," pungkasnya. (rum)
(end2021)