Serba serbi

Suplai Vaksin Covid-19 Terbatas, Menkes Atur Ulang Laju Vaksinasi

Kesehatan

6 April 2021 15:25 WIB

Layanan tanpa turun kendaraan atau drive thru vaksinasi Covid-19 bagi lansia. (Dok. Istimewa/Humas Kemensetneg/Kiky)

JAKARTA, solotrust.com - Laju vaksinasi Covid-19 mendatang tak secepat sebelumnya. Pasalnya telah terjadi embargo di beberapa negara produsen vaksin.

Banyak negara Eropa dan beberapa negara di Asia, seperti India, Filipina, Papua Nugini, serta beberapa negara di Amerika Selatan seperti Brazil, terjadi lonjakan ketiga dari kasus aktif Covid-19.



Akibatnya, negara-negara yang memproduksi vaksin mengarahkan agar produknya tak diekspor, hanya boleh dipakai di negara masing-masing. Hal itu telah memengaruhi ratusan negara di dunia, termasuk Indonesia. Alhasil, jumlah vaksin semula tersedia untuk Maret dan April masing-masing 15 juta dosis atau total 30 juta dosis hanya bisa dapat 20 juta dosis.

''Kami atur kembali sehingga kenaikannya tidak secepat sebelumnya karena memang vaksinnya yang berkurang suplainya,'' kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, kemkes.go.id, Selasa (06/04/2021).

Ia mengharapkan dapat dilakukan negosiasi dengan negara-negara produsen vaksin.

''Mudah-mudahan Bulan Mei bisa kembali normal sehingga kita bisa melakukan vaksinasi dengan rate seperti sebelumnya yang terus meningkat,'' ucap Menkes.

Terkait keterbatasan suplai vaksin, lanjut Gunadi Sadikin, prioritas penerima vaksinasi mesti diperjelas. Prioritas diatur berdasarkan risiko terpapar.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan dari 1,5 juta pasien terpapar, sebanyak sepuluh persennya warga lanjut usia (Lansia) di atas 60 tahun. Adapun dari seratus persen pasien meninggal, 50 persen di antaranya adalah Lansia.

''Jadi kelihatan sekali bahwa teman-teman kita di atas 60 tahun itu berisiko tinggi. Kalau kita lihat yang masuk rumah sakit yang wafat untuk nonlansia hanya sekitar sepuluh persen dari total yang masuk, tapi kalau lansia hampir tiga kali lipat,'' tutur Budi Gunadi Sadikin.

Oleh karena itu, adanya keterbatasan vaksin bulan ini akan diarahkan untuk disuntikkan kepada lansia.

(end2021)

Berita Terkait

Berita Lainnya