Ekonomi & Bisnis

KPw BI Solo Kolaborasi Bareng Desainer Tuty Adib, Dorong Pemulihan Industri Fesyen

Ekonomi & Bisnis

14 April 2021 20:33 WIB

Desainer Tuty Adib dari Solo menampilkan total koleksi untuk opening dan closing Muffest 2021 Yogyakarta

YOGYAKARTA, solotrust.com - Percepatan pemulihan ekonomi seharusnya memang menjadi tanggung jawab bersama termasuk desainer atau perancang busana yang memberikan kontribusi dengan caranya sendiri.

Desainer kebanggaan Solo, Tuty Adib, turut berkontribusi menggeliatkan industri fesyen dengan berpartisipasi dalam Muslim Fashion Festival (MUFFEST) di Hartono Mall Yogyakarta, 31 Maret - 11 April 2021.



Dengan konsep hybrid (offline/langsung) dan virtual, Muffest bertujuan membantu pemulihan ekonomi nasional dari sektor fesyen muslim. Bertema "Recovery for Fashion Industry", Muffest 2021 digelar hybrid di lima kota besar, yaitu Jakarta, Surabaya, Bekasi, Bandung dan Yogyakarta.

Dalam gelaran Muffest 2021 Yogyakarta, Tuty Adib memeriahkan opening dan closing fashion show yang berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo (KPw BI Solo). Menampilkan masing-masing enam outfit busana muslim ready to wear deluxe pada pembukaan 9 April 2021 dan penutupan pada 11 April 2021.

Tuty Adib mengangkat keindahan batik tulis karya pengrajin UMKM binaan KPw BI Solo, Batik Adibusana Sukoharjo dengan konsep sustainable fashion. Di mana produksi garmen dan pakaian ramah lingkungan dan beretika baik mendukung kelangsungan hidup para pekerja yang terlibat dalam proses produksi. Sesuai semangat KPw BI Solo, mendorong klaster dan UMKM binaan menuju konsep sustainable farming/product untuk melestarikan lingkungan.

"Untuk opening bertema Kersen, dengan pewarnaan alam dari daun kersen atau masyarakat Jawa biasa menyebut pohon Talok. Dengan proses pencelupan berulang-ulang maka pewarnaan alami ini menghasilkan warna kuning jagung yang unik," paparnya.

Perpaduan warna kuning jagung putih dan coklat kekuningan menimbulkan kesan busana nan anggun dan elegan. Dilengkapi detil sematan mote pasir warna putih sehingga motif batik tampak lebih hidup.

"Untuk closing, mengusung tema Desir yang dituangkan dalam koleksi busana muslim berbahan batik tulis dengan teknik pewarnaan alam dari pohon Mangrove. Daun, batang, dan bunga Mangrove menghasilkan warna pastel untuk mewarnai coletan pada batik tulis," imbuhnya.

Perpaduan warna hijau mint, lilac pastel, putih, abu dan salem peach menimbulkan kesan fresh dan muda. Koleksi busana saat penutupan ini merupakan kombinasi batik tulis, brokat putih, linen katun dan border katun.

Tuty Adib menuangkan konsep ready to wear deluxe pada koleksi busananya dengan memadupadankan outer, skirt, blouse, dan gaun panjang. Variasi desain outer dapat menjadi pilihan dan inspirasi bagi muslimah muda yang aktif dan ingin tampil beda.

Sebagai pegiat industri fesyen muslim, Tuty Adib mengapresiasi upaya KPw BI Solo yang terus mendorong pelaku industri fesyen muslim di Soloraya termasuk UMKM untuk berinovasi dari sisi desain dan arah tren fesyen muslim.

"Kami mengapresiasi Bank Indonesia yang secara konsisten memberikan fasilitasi kepada para desainer dan UMKM fesyen yang membutuhkan wadah dan panggung untuk dapat meningkatkan kapasitas serta kemampuan diri, khususnya sebagai wirausaha di bidang fesyen muslim" paparnya.

Selain itu, BI mempromosikan dan memperkenalkan potensi produk fesyen muslim dalam negeri, antara lain melalui Muffest, Karya Kreatif Indonesia (KKI), dan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) yang merupakan bagian dari perjalanan menuju Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF). (rum)

(end2021)