Ekonomi & Bisnis

Jaringan Accor Hotel Sajikan Ramadan Nusantara dan Dukung Produk UMKM

Ekonomi & Bisnis

15 April 2021 21:31 WIB

Sajian makanan di jaringan Accor Hotel selama Ramadan 2021

SOLO, solotrust.com - Ramadan dan Idul Fitri identik dengan tema Arab atau Timur Tengah. Tetapi lain dengan grup perhotelan Accor yang justru mengangkat tema nusantara di bulan puasa ini. Para tamu dapat  menikmati iftar berupa hidangan khas Indonesia tentu dengan menerapkan protokol kesehatan.

GM Cluster Accor Hotel Solo Toat Edi Wijaya mengungkapkan, menyambut Ramadan tahun ini, Rediscover Indonesia melalui salah satu pilar yaitu kuliner mempersembahkan Ramadan Nusantara dengan sajian 7 Cita Rasa Nusantara yang menyuguhkan hidangan ikonik Indonesia.



Jaringan Hotel Accor di Solo yaitu Novotel, Ibis Styles, dan Royal Surakarta Heritage menyajikan Pindang Kudus sebagai menu highlight saat buka puasa.

"Tiga hotel ini memiliki program similar karena dari Accor mempunyai program yang sama, yaitu menyajikan berbagai menu nusantara selama bulan Ramadan. Salah satunya Pindang Kudus yang merupakan ikon masakan Indonesia dari Jawa," tuturnya, Rabu (13/4/2021).

Sedangkan di region lain, tersaji menu nusantara beda jenis. Di Jakarta dengan Soto Tangkar, Bali ada Ayam Guling, Sumatera ada Rendang Runtiah, Kalimantan ada Nasi Bekepor, Sulawesi dengan Bubur Tinutuan, dan Papua dengan Ayam Ungkep Barepen.

Selain itu, pihaknya menggalakkan penggunaan produk lokal dengan melibatkan UMKM untuk menaikkan ekonomi bersama-sama. Dua jenis produk UMKM yang digarap serius yaitu kuliner (makanan kecil) dan kopi Jawa Tengah yang masih mencari cita rasa tepat sesuai selera internasional untuk disuguhkan ke jaringan Accor Internasional.

"UMKM kita utamakan Solo dengan jenis makanan yang ada, kemudian Jawa Tengah. Kita pilih Solo dulu untuk menggerakkan ekonomi daerah terdekat. Lalu mengejar kualitas dan harga, karena secara bisnis kita harus mengajarkan mereka agar kompetitif di pasar luar," paparnya.

Cara Accor mendukung UMKM lokal dengan display di lobi hotel dan disuguhkan ke tamu. Serta menyerap produk UMKM untuk kebutuhan hotel sehari-hari, seperti beras, telur, ikan. Saat ini sedang proses kurasi sayuran dan amenities seperti linen, sandal, seragam dan lainnya.

Dari segi okupansi, pihaknya cukup optimis tingkat keterisian hotel bisa mencapai 50 persen untuk periode Ramadan dan Idul Fitri ini bila masih ada kegiatan MICE dari pemerintahan. Namun saat ini, okupansi di angka 40 persen per bulan dan belum ada penambahan,

"Di akhir bulan Maret dan awal April cukup ramai. Bulan puasa memang sepi tapi masih ada meeting dari government, semoga bisa bagus," katanya.

Terkait larangan mudik, Toat menilai hal itu berlebihan dan akan lebih baik bila ada aturan. Walau ia paham pelarangan itu supaya tidak terjadi kenaikan jumlah kasus Covid-19. Meski begitu ia yakin masih ada wisatawan lokal yang makan dan menginap di hotel. (rum)

(end2021)