Hard News

Salah Satu Awak KRI Nanggala 402 Berasal Dari Sragen, Sudah Rencanakan Cuti Pasca Lebaran

Jateng & DIY

24 April 2021 12:28 WIB

Sri Rahayu (45) saat menunjukkan foto sang adik, Bambang Priyanto.

SRAGEN, solotrust.com- KRI Nanggala-402 milik TNI Angkatan Laut (AL) yang mengangkut 53 awak belum juga ditemukan. Hingga kini Upaya pencarian masih terus dilakukan. Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 difokuskan di laut sebelah utara Bali, yakni sekitar 40 km dari Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Sementara satu personil awak kapal selam itu adalah warga Kroyo, Karangmalang, Sragen.

Bambang Priyanto, prajurit berusia 40 tahun, adalah salah satu awak kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang di perairan Bali, lahir dan dibesarkan di Sragen. Bambang pernah mengutarakan niatnya untuk pulang ke kampung halaman setelah Lebaran.



Sri Rahayu (45) kakak dari Bambang, ketika ditemui wartawan di rumahnya, Ngadirejo, RT 030/RW 042, Kroyo, Karangmalang, Sragen, Jumat (23/4/2021) bercerita tentang Bambang.

Menurut Sri, Karena Lebaran dilarang mudik, melalui telepon, ia pernah ngomong mau mengajukan cuti setelah Lebaran untuk pulang ke Sragen. Kalau cutinya tidak disetujui atasan, kemungkinan baru pulang ke Sragen saat acara mendak [peringatan] setahun kepergian ibunya.

Bambang yang sudah dikaruniai tiga anak kali terakhir pulang ke Sragen pada 18 Maret lalu. Saat itu, Bambang hadir pada acara peringatan 10 hari meninggalnya sang ibu, Sujiyem.

Kepada suami Sri Rahayu, awak KRI Nanggala asal Sragen itu pernah bercanda kemungkinan tidak akan berlayar lagi karena kapalnya sudah tua. Cerita Sri Rahayu, sebelumnya keterangan istri Bambang, pada Minggu, dia sempat pulang malam karena lembur. Bambang lalu minta istrinya mencuci seragam dinas karena paginya mau dipakai lagi untuk berlayar. Katanya ia berangkat setelah sahur pada Senin pagi.

Pada Rabu, Sri Rahayu mendapat infomasi dari grup WA keluarga. Saat itu, istri adiknya itu mengabarkan kapal selam Nanggala 402 yang ditumpangi Bambang hilang di perairan Bali.

Warga Sragen itu mengenal adiknya yang menjadi awak KRI Nanggala sebagai seorang yang penyayang kepada keluarga. Bambang punya pendirian kuat dan tidak mudah putus asa. Ia sudah tiga kali gagal seleksi masuk TNI.

Pada seleksi keempat, ia akhirnya dinyatakan lolos. Walau pernah duduk di bangku SMK Penerbangan Bina Dirgantara Colomadu, Karanganyar, Bambang justru diterima bekerja sebagai TNI AL dan bertugas di Surabaya.

Pada Jumat sore, keluarga menggelar doa bersama untuk keselamatan semua kru kapal selam Nanggala 402.

“Saya selalu berdoa semoga kapal segera ditemukan dan semua penumpangnya selamat. Saya minta doa kepada siapa saja. Semoga adik saya bersama kru kapal selamat. Bisa pulang ke kampung halaman setelah Lebaran nanti,” ujar Sri Rahayu. (saf)

(wd)