SOLO, solotrust.com - Amerika Serikat mulai melonggarkan aturan penggunaan masker di luar ruangan, khususnya bagi warga yang telah divaksin setidaknya suntikan pertama.
Sejumlah negara juga mengikuti langkah tersebut. Selain karena tingkat penyebaran Covid-19 yang rendah dan dapat diteratasi dengan baik, tingkat vaksinasi dari negara-negara itu sudah lebih dari separuh penduduknya.
Seperti Selandia Baru yang mulai melonggarkan aturan wajib bermasker sejak September 2020. Dikutip dari Business Insider, hingga saat ini, Selandia Baru tercatat hanya memiliki 2.658 kasus corona dan 26 kematian.
Perdana Menteri Jacinda Ardern mendapat pujian lantaran penanganan pandemi di Selandia Baru tergolong sukses. Bahkan pada pertengahan Mei lalu, Ardern telah mengizinkan gelaran konser musik digelar di Eden Park Stadium, Auckland, yang dihadiri oleh sekitar 50 ribu penonton tanpa aturan menjaga jarak dan menggunakan masker.
Australia juga telah melonggarkan aturan protokol kesehatannya. Namun pemerintahan Perdana Menteri Scott Morrison masih tetap melakukan penguncian wilayah (lockdown) parsial di beberapa daerah yang tingkat infeksi Covid-19 tinggi.
Pada bulan April tahun ini, negara Israel melalui Kementerian Kesehatan Israel mengumumkan warga tak perlu lagi menggunakan masker saat di ruang terbuka, namun wajib menggunakannya saat di dalam ruangan.
Tercatat Israel menjadi negara tercepat di dunia dalam proses vaksinasi . Ada 56 persen penduduknya yang telah divaksinasi. Hal tersebut telah membantu menurunkan angka penyebaran Covid-19 dari sekitar 10 ribu kasus infeksi baru perhari menjadi sekitar 200 kasus perhari pada pertengahan Januari lalu.
Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban juga telah memberikan kelonggaran penggunaan masker pada warganya. Dalam sebuah jumpa pers pada Jumat (21/5), Orban menyatakan Hungaria telah memvaksinasi hampir 5 juta warga.
"Ini berarti kita telah berhasil mengalahkan pandemi gelombang ketiga," lanjut Orban.
Ia menyebut akan mencabut sebagian besar aturan pembatasan Covid-19, termasuk jam malam. Publik dapat mengadakan pertemuan hingga 500 orang dengan syarat pertemuan diadakan di udara terbuka. Sedang pertemuan di ruang tertutup hanya diperbolehkan bagi warga yang memiliki kartu vaksinasi lengkap.
Tiongkok yang menjadi negara yang melaporkan kemunculan virus corona juga telah melonggarkan protokol kesehatan yang berlaku 16 bulan sejak pandemi pertama kali muncul dan menyebar di kota Wuhan. Pemerintah Tiongkok menetapkan aturan ketat dalam menangani pandemi Covid-19 sehingga laju penyebaran Covid-19 dapat diredam secara cepat.
Salah satu jurus jitu Tiongkok menanggulangi corona adalah penguncian wilayah sesegera mungkin, pemeriksaan dan pelacakan kontak yang cepat, hingga vaksinasi warga yang terus ditingkatkan.
Saat ini, sebagian besar wilayah Tiongkok telah terbuka lagi bagi pendatang. Pemerintah Wuhan bahkan telah mengizinkan warga bebas berkumpul tanpa menggunakan masker.
Beberapa festival musik pun sudah digelar, salah satunya Wuhan Music Strawberry Festival yang dihadiri 11 ribu orang pada awal Mei lalu.
()